Selasa 22 Aug 2017 10:51 WIB

Mahasiswa Turun Tangan Tingkatkan Kesadaran Bertanam

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Winda Destiana Putri
Mahasiswa Turun Tangan Tingkatkan Kesadaran Menanam di Pekarangan
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Mahasiswa Turun Tangan Tingkatkan Kesadaran Menanam di Pekarangan

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kesadaran masyarakat menanam di kawasan pekarangan di Kota Tasikmalaya dinilai masih rendah. Alhasil, mahasiswa bergerak berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tersebut lewat upaya sosialisasi. Apalagi gerakan menanam di pekarangan bisa ikut menekan laju inflasi.

Salah satu gerakan menanam di pekarangan dicanangkan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tasikmalaya yang tengah menempuh kuliah kerja nyata. Penanggungjawab program, Sri Intan Agustina mengatakan idenya bermula dari kurang bermanfaatnya pekarangan masyarakat Kampung Sarongge, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Tetapi ia menyadari budaya menanam sudah melekat di masyarakat yang sebagian besar petani.

Intan menemukan solusi agar menanam di pekarangan lebih murah dan murah menggunakan bambu yang melimpah di Kampung. Adapun benih sayuran berupa pakcoy, sawi, kangkung dan selada bokor berasal dari Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Tasik.

"Kalau hidroponik mesti modal dulu makanya kami gunakan bambu sebagai media tanam biar murah, budaya masyarakat juga memang menanam jadi responnya positif," katanya pada wartawan, Senin (21/8).

Setidaknya terdapat 235 rumah yang memperoleh manfaat program penanaman di pekarangan itu. Ketua kelompok KKN, Irwan Faisal Rahman optimis program dapat berjalan secara kontinu karena masyarakat memang ingin memperoleh sayur mayur tanpa membeli.

"Program ini kami pantau ke depannya supaya terus berjalan. Apalagi ini mendapat bantuan Pemkot supaya ikut menekan laju inflasi dengan menanam di pekarangan," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Holtikultura dan Perkebunan Distankan Kota Tasik, Edi Ruhaydi mengatakan program mahasiswa menjadi bagian dalam upaya menekan inflasi. Tak hanya dengan mahasiswa, Distankan juga bekerjasama dengan Bank Indonesia membentuk kelurahan sadar inflasi yang ikut meningkatkan kesadaran menanam di pekarangan.

"Kami sediakan bibit dan pelatihannya untuk menanam secara mudah di pekarangan," ucapnya.

Berbagai program tersebut, sambungnya akan ikut meningkatkan kesadaran menanam di Kota Tasik yang saat ini masih rendah. Ia menilai kesadaran menanam tak sampai 30 persen. Sehingga ia menjanjikan kemudahan bagi siapa saja yang hendak meminta bibit guna menanam di pekarangan.

"Respon masyarakat untuk menanam di pekarangan bagus, meski baru sekitar 25 persen. Makanya kami tingkatkan lewat kerjasama ke berbagai lembaga. Dan bagi siapa saja yang mau bibit tinggal minta ke kami," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement