REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dua kader Partai Golkar, Rahmat Effendi dan Neneng Hasanah Yasin, menolak disebut-sebut sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Ridwan Kamil pada Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Keduanya menolak, menyusul munculnya komentar Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid yang menyebutkan mereka tokoh alternatif yang akan dicalonkan Partai Golkar sebagai bakal cawagub Ridwan Kamil.
Rahmad Effendi yang kini menjabat Wali Kota Bekasi saat dihubungi mengatakan, kini tengah fokus membangun konsolidasi untuk persiapan menghadapi Pemilihan Wali Kota Bekasi yang akan digelar pada tahun yang sama.
"Kami sedang fokus mengikuti Pilkada Kota Bekasi, jadi sekarang sedang sibuk-sibuknya komunikasi lintas partai untuk koalisi. Berkaca pada keinginan masyarakat di Kota Bekasi yang ingin agar amanah sebagai wali kota ini diteruskan pada periode mendatang," katanya.
Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Rahmat secara tegas menyatakan, jajarannya solid mendukung Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.
"Kalau bukan Kang Dedi Mulyadi (bakal calon gubernur dari Golkar), memang mau siapa lagi? Beliau kader terbaik di Jawa Barat, harus kita dukung," katanya.
Sementara itu, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin menyampaikan hal yang sama. Neneng yang baru saja dilantik menjadi Bupati Bekasi periode 2017-2022 itu mengaku sedang fokus menjalankan visi, misi dan program kerja yang sudah disampaikan selama masa kampanye lalu.