Senin 21 Aug 2017 20:35 WIB

Ini Alasan Pemuda di Medan Hina Presiden Jokowi dan Kapolri

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Borgol. Ilustrasi.
Borgol. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polrestabes Medan mengamankan MFB (18), yang menghina Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho mengatakan, dari hasil pemeriksaan, pemuda itu melakukan penghinaan karena tidak puas dengan pemerintahan Jokowi dan Polri.

"Tersangka merasa tidak puas dengan pemerintah dan pimpinan Polri sehingga melampiaskan ketidakpuasan tersebut melalui kata-kata maupun gambar yang berisi penghinaan yang disebarkan melalui Facebook," kata Sandi di Mapolda Sumut, Senin (21/8).

Hal ini juga diakui oleh MFB. Dia mengaku, perbuatannya itu dipicu rasa benci terhadap rezim yang dipimpin Jokowi. "Saya benci dengan kebijakan Jokowi, utang menumpuk, lapangan pekerjaan enggak ada, makanya timbul niat saya seperti itu," kata MFB di Mapolda Sumut.

Rasa tidak puas dengan kinerja Polri juga lah yang membuat MFB melakukan penghinaan terhadap Kapolri dan institusi kepolisian. Dia mengaku, tidak ada yang memengaruhinya dalam melakukan perbuatan tersebut.

"Ini kemauan saya sendiri. Karena kalau lihat kinerja polisi yang lambat, masih banyak pungli," ujarnya.

Meski begitu, MFB mengaku menyesal dengan perbuatannya. "Saya sangat menyesal," ucapnya.

MFB (18) ditangkap di rumahnya di Jl Bono, Glugur Darat I, Medan Timur, Medan, Jumat (18/8) lalu. Pria tamatan (bukan pelajar) SMK ini terus menerus membuat kalimat dan foto editan yang menghina Jokowi, Kapolri dan Polri. Bahkan, dia beberapa kali menantang polisi untuk menangkapnya.

Postingan tersebut dibuatnya di akun Facebook dengan nama samaran Ringgo Abdillah. Akun ini pun menggunakan foto orang lain.

Hingga kini, MFB masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Medan. Atas aksinya, dia terancam dijerat Pasal 45 Ayat 2 jo Pasal 28 Ayat 2 subs Pasal 27 Ayat 3 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement