REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Disdik Pemprov DKI Jakarta) saat ini sedang merehabilitasi total 102 sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan rehabilitasi akan selesai pada Oktober 2017.
"Sisanya tinggal nanti Desember itu sudah selesai semua. Rehabilitasi total nggak ada hambatan. Cuma yang ada hambatannya itu tadi, di SMPN 22 (Jakarta Barat)," ujar Sopan di Balai Kota, Senin (21/8).
Sopan kemudian menceritakan bagaimana kondisi di SMPN 22 Jakarta. Ada enam kepala keluarga (KK) tinggal di lingkungan SMPN 22 Jakarta Barat dan harus direlokasi.
"Ceritanya, dulu status tanah itu peninggalan zaman perang, diserahkan kepada seorang guru yang ada di situ untuk dikelola sampai sekarang. Tapi sertifikatnya, sertifikat DKI tanah itu," katanya.
Enam KK ini, Sopan menuturkan, akan direlokasi ke rumah susun. Rumah susun tersebut akan disiapkan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Proses relokasi ini akan menjadi tanggung jawab Wali Kota Jakarta Barat. Pun, wali kota yang menentukan waktu relokasi tersebut.
Selain itu, ada 119 sekolah yang termasuk kategori rehabilitasi berat. Rehabilitasi berat 119 sekolah tersebut memerlukan dana total Rp 119 miliar.
"Rehabilitasi masing-masing sekolah itu berbeda, rusak kusen belum tentu sekolah satunya rusak kusen juga, mungkin gentengnya, tegelnya, beda-beda. Tapi total Rp 191 miliar dari 119 lokasi," katanya.