REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Manajemen PT Freeport Indonesia mengimbau para karyawannya agar menghindari Check Point 28 samping Bandara Mozes Kilangin Timika yang sempat diserang dan diduduki massa mantan karyawan pada Sabtu (19/8) siang hingga malam.
"Kami mengimbau para karyawan untuk menghindari area ini hingga pemberitahuan berikutnya. Kami terus memonitor situasi dan akan memberitahu kabar terkini mengenai kejadian tersebut," kata Juru Bicara yang juga Vice President Corporate Communications PT Freeport Riza Pratama yang dihubungi dari Timika, Ahad (20/8) dini hari WIT.
Riza mengatakan pada Sabtu (19/8) siang, sekelompok mantan karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktor dalam jumlah besar melakukan konfrontasi dengan petugas keamanan di Check Point 28 Timika. Massa kemudian menduduki area tersebut dan melakukan pembakaran kendaraan.
Massa terus bergerak menuju T-Intersection dan jalan tambang utama serta membakar dua truk di lokasi itu. "Aksi ini menghambat akses ke jalan tambang utama serta membatasi lalu lintas ke Bandar Udara Timika dan Kota Timika melalui akses jalan tersebut. Aparat juga terus mengontrol dengan ketat akses ke Kuala Kencana," jelas Riza.
Tindakan anarkistis massa mantan karyawan di sekitar Check Point 28 tersebut turut menghambat mobilitas konvoi bus karyawan dari Tembagapura ke Timika. Konvoi bus karyawan yang seharusnya tiba di Terminal Bus Gorong-gorong Timika pada pukul 13.00 WIT akhirnya dipindahkan ke Kuala Kencana.
Adapun konvoi bus karyawan pada pukul 16.00 WIT dibatalkan. "Konvoi-konvoi berikutnya belum dijadwalkan hingga situasi kembali kondusif," kata Riza.