Ahad 20 Aug 2017 06:16 WIB

Aher Ingin BIJB Kertajati Tuntas di Akhir Masa Jabatannya

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pembangunan dua proyek besar di Jawa Barat yaitu Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka dan Tol Soreang Pasirkoja (Soroja) di Kabupaten Bandung, akan menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan. Dua proyek ini diharapkan bisa dinikmati masyarakat pada 2018.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, selain dua proyek tersebut, terdapat pembangunan infrastruktur pendukung lainnya yang dipercepat. Agar, pembangunannya bisa segera terealisasi dan dirasakan manfaatnya sebelum masa jabatannya habis pada 13 Juni 2018.

"Kira-kira saya dalam posisi sprint, ada bandara, (Geopark) Ciletuh, pembangunan besar tol, pelabuhan (Patimban Subang). Itu hal-hal besar yang perlu kita tuntaskan, termasuk juga pendidikan," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher usai Sidang Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi ke-72 Jawa Barat, (19/8).

Menurut Aher, bandara BIJB Kertajati Kabupaten Majalengka ditargetkan menjadi proyek pembangunan yang bisa diresmikan di akhir masa jabatannya. Sedangkan pembangunan Tol Soroja yang kerap mengalami molor waktu, diimbau agar tuntas sesuai perencanaan. "Mudah-mudahan Kertajati, Soroja juga mudah-mudahan gak molor lagi, kalau molor kami kasih sanksi nanti," katanya.

Aher mengatakan, pada akhir masa jabatan sekaligus hari jadi Jawa Barat ke-72 ini, dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan pencapaian prestasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, kata dia, berhasil mempertahankan raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI selama enam tahun berturut-turut sejak 2011 sampai 2016. Bahkan, dalam kurun waktu 2008 hingga Juli 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berhasil meraih 232 penghargaan Tingkat Nasional dalam berbagai program.

Selain itu, kata dia, Pemprov Jabar juga berhasil meraih penghargaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Yakni, dengan predikat tertinggi “A” yang diraih pada 2016. Selain itu, Pemprov Jabar berhasil meraih penghargaan atas prestasi kinerja tertinggi dalam penyelenggaraan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), pada Tahun 2015.

Disamping Reformasi Birokrasi, kata dia, Pemprov Jabar pun melakukan berbagai perubahan dengan perbaikan dan penyempurnaan dalam tata kelola sumber daya alam (SDA)n lingkungan hidup, penataan ruang dan lahan, serta tata kelola infrastruktur dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.

Bahkan, kata dia, Pemprov Jabar terus mendorong pengembangan berbagai industri secara terpadu dan berkeadilan dari hulu sampai hilir, yang melibatkan industri budi daya, industri pengolahan, industri manufaktur, industri jasa, dan industri kreatif. Targetnya, diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

"Kami juga tak akan berhenti mengembangkan industri pariwisata yang ramah budaya dan lingkungan dengan potensi yang begitu sangat besar di Jabar. Yakni, dengan mengintegrasikannya pada pengembangan kecerdasan dan kearifan lokal serta nilai-nilai luhur Jawa Barat," katanya.

Dikatakan Aher, saat ini pun Jabar tidak hanya punya Kota Bandung yang telah mendunia dengan sebutan Ibukota Asia–Afrika atau The Capital of Asia Afrika. Namun, saat ini dunia sudah melirik dengan Potensi Pariwisata Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi.

Karena, memiliki potensi geologi kebumian, bentang alam, laut, pantai dan keanekaragaman hayati serta keaneragaman seni budaya masyarakat, yang begitu sangat kaya dan luar biasa untuk dijadikan salah satu ikon wisata dunia. "Semua ikhtiar di atas, itu kami lakukan dengan dukungan “Kerja Bersama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement