Jumat 18 Aug 2017 19:43 WIB

Anggota Paskibra Kerasukan Massal, Pengibaran Bendera Gagal

Paskibraka/ilustrasi
Paskibraka/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan anggota Paskibra  mengalami kerasukan masal sehingga tidak dapat mengibarkan bendera pada HUT RI ke 72 di lapangan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat. Pemerintah setempat pun akan memberikan motivasi dan arahan agar mereka tidak mengalami bullying.

"Tidak dapat dikibarkannya bendera saat HUT RI itu, bukan kesalahan paskibra, namun ada hal yang di luar nalar, sehingga mereka kerasukan masal dan dilarikan ke RSUD Pagelaran karena sebagian besar mengalami dehidrasi," kata Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman saat dihubungi, Jumat.

Dia menjelaskan, pemkab akan memberikan dukungan karena hal tersebut bukan kesalahan paskibra seutuhnya. Saat ini yang diperlukan, tambah dia, bagaimana mengembalikan semangat puluhan anggota paskibra dari sejumlah sekolah itu.

Camat Pagelaran, Tatang Basari, mengatakan unsur muspika, mulai dari Polsek, Koramil dan lainnya akan melakukan pembinaan ke masing-masing sekolah. Muspika akan menjelaskan pada siswa agar tidak terjadi bullying pada anggota paskibra.

"Jangan sampai anggota paskibra menjadi minder saat kembali ke sekolah karena kejadian tersebut. Hari ini kami akan mengumpulkan mereka, namun pihak sekolah meminta Senin agar seluruh siswa hadir," katanya.

Untuk anggota Paskirba Pagelaran khususnya 12 anggota yang sempat pingsan sudah mendapatkan pengarahan dan pembinaan, sehingga saat penurunan bendera mereka kembali bertugas tanpa ada gangguan.

Dia menuturkan, kejadian itu di luar perkiraan karena sebelumnya seluruh hal sudah diperiksa dan dicoba, termasuk bendera sempat ditarik hingga ke ujung tiang dan tidak ada kendala.

"Saat upacara, tiba-tiba katrol dibagian atas tiang tidak dapat berfungsi dan seperti terkunci, sehingga saat bendera hendak dikibarkan, tidak dapat ditarik oleh petugas. Selang beberapa saat sejumlah anggota paskibra mengalami kerasukan," katanya.

Sementara dr Michael yang menangani anggota Paskibra Pagelaran yang mengalami hal diluar dugaan itu, mengatakan, mereka hanya mengalami syok ringan, namun tetap harus diberikan terapi wicara atau konseling karena dampak ke depan dapat buruk.

"Bisa saja kedepan mereka mengidap social fobia, dimana takut akan lingkungan sekitarnya dan takut untuk melakukan sesuatu atas kegagalan yang sempat terjadi. Pembinaan, konsultasi dan semacamnya harus dilakukan agar rasa takut yang mreka rasakan dapat diantisipasi," katanya.

Seperti diberitakan, 12 orang dari 40 pengibar bendera harus mendapatkan penanganan medis di RSUD Pagelaran karena tiba-tiba pingsan setelah gagal mengibarkan bendera merah putih pada HUT RI ke 72 di wilyah tersebut.

Gagalnya pengibaran bendera karena katrol penarik tali dibagian atas tiang bendera yang baru diganti beberapa hari sebelum acara, tiba-tiba tidak berfungsi. Puluhan anggota paskibra sempat tidak sadarkan diri dan 12 orang di antaranya dilarikan ke RSUD Pagelaran

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement