Jumat 18 Aug 2017 17:49 WIB

Serapan Anggaran Kota Bogor Masih Minim

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Wali Kota Bogor Bima Arya.
Foto: dok.Humas Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengakui serapan anggaran daerah di kota Bogor masih minim. Berdasarkan evaluasi hingga bulan Agustus serapan anggaran masih ada di angka 34,5 persen dari target sekitar 74 persen.

"Kemarin kita sudah melakukan rapat dengan semua dinas untuk bisa mempercepat serapan anggaran, terutama dinas yang besar anggaran nya," kata Bima saat ditemui saat sebelum Sidang Paripurna di Gedung DPRD kota Bogor, Jumat (18/8).

Bima menuturkan, kendala terbesar minimnya serapan anggaran hingga saat ini karena lambannya proses lelang yang dinilai lamban. Karenanya, dia memastikan akan terus menggenjot kinerja dinas dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar segera mempercepat proses lelang dan penyerapan anggaran dalam berbagai bidang.

"Ini juga sesuai dengan arahan presiden  beberapa waktu lalu ya. Untuk memaksimalkan serapan anggaran di daerah, jangan sampai mengendap di bank," tegas Bima. Bima menegaskan, jika hingga akhir tahun serapan anggaran di kota Bogor masih jauh dari target, dia memastikan akan melakukan evaluasi terhadap semua Dinas terkait.

Diwawancara terpisah wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan, serapan anggaran di kota Bogor memang masih minim. Namun dia optimistis tahun ini serapan anggaran di kota Bogor akan bisa maksimal.

Usmar menuturkan, serapan anggaran lebih banyak menyangkut proses pengadaan barang dan jasa. "Masih proses dan berjalan. Dari 45 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sudah masuk Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) sebesar 88 persen," kata Usmar saat ditemui di Gedung DPRD kota Bogor, Jumat (18/8). Karenanya, Usmar masih tetap optimistis akan terserapnya anggaran di kota Bogor yang lebih baik dibandingkan 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement