Kamis 17 Aug 2017 09:41 WIB

BPPT Rekayasa Cuaca ‘Amankan’ HUT RI Hingga Penampilan SNSD

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Personel TNI AU mengecek sejumlah tabung sebelum melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di pesawat CN-292. (Ilustrasi)
Personel TNI AU mengecek sejumlah tabung sebelum melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di pesawat CN-292. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)kembali diberikan amanat untuk lakukan operasi teknologi modifikasi cuaca, pada peringatan HUT ke-72 RI. Modifikasi cuaca ini untuk ‘mengamankan’ mulai dari persiapan HUT ke-72 RI pada Rabu (16/8) hingga countdown Asian Games 2018 di Monas, Jakarta, yang akan menampilkan dua personel Girls Generation atau dikenal juga dengan SNSD (singkatan dari Sonyeo Sidae), Taeyeon dan Hyoyeon. 

Kepala BBTMC BPPT Tri Handoko Seto mengatakan pihaknya diminta melakukan upaya pencegahan terjadinya hujan di area-area yang menjadi lokasi perayaan HUT RI ke-72. Melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT), rekayasa cuaca berlangsung selama tiga hari dari 16-18 Agustus di atas langit Ibu Kota.  "Agar rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar,” kata Seto, dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (17/8).

Seto mengatakan misi rekayasa cuaca selama tiga hari ini dilakukan terkait agenda penting kenegaraan. Agenda pertama yakni apel kehormatan dan malam renungan suci yang dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Rabu malam. “Tepat menjelang tengah malam,” kata dia. 

Agenda kedua pada Kamis hari ini yakni upacara bendera pengibaran dan penurunan Sang Saka Merah Putih di Halaman Istana Merdeka. Agenda Ketiga yang merupakan kegiatan puncak perhitungan mundur penyelenggaraan Asian Games 2018,

“Acara ini turut diramaikan oleh penampilan dari salah satu girlband asal Korea Selatan yaitu Girls Generation (SNSD), acara ini dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2017,” kata Seto, menambahkan. 

Pria yang biasa disapa Seto ini menambahkan permintaan memodifikasoli bukan yang pertama kalinya. Sejak tahun lalu, BBTMC BPPT juga diminta untuk mendukung beberapa kegiatan nasional. 

Pada 2016, BBTMC BPPT diminta melakukan rekayasa cuaca untuk Peringatan hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober. Tahun ini, BPPT sudah melakukan modifikasi cuaca untuk dua agenda kenegaraan yakni upacara peringatan hari lahir Pancasila di Halaman Gedung Pancasila pada 1 Juni 2017 dan Dzikir Kebangsaan di Istana Negara pada 1 Agustus 2017 lalu.

“Ketiga kegiatan tersebut berjalan dengan sukses tanpa ada gangguan dan kendala yang diakibatkan oleh faktor cuaca,” ujar Seto. 

Seto menerangkan dalam Operasi Modifikasi Cuaca ini, BPPT bekerjasama dengan TNI AU dan BMKG. TNI-AU memberikan bantuan dukungan armada pesawat terbang CASA 212-200 dan BMKG memberikan dukungan informasi serta prediksi cuaca di daerah target. Dia menambahkan kegiatan TMC dipusatkan di Posko Lanud Halim Perdana Kusuma.

Menurut Seto, kegiatan dimulai dengan pelaksanakan briefing pagi untuk melihat kesiapan baik armada serta sarana pendukung bandara. Selanjutnya BMKG menyampaikan proyeksi cuaca pada hari tersebut sebagai acuan untuk rencana pelaksanaan misi penerbangan dan penyemaian awan. Pada waktu-waktu krusial di mana mendekati pelaksanaan agenda kenegaraan pengamatan cuaca akan dilakukan semakin intens.

"Kemudian akan segera diputuskan untuk melakukan penerbangan dan penyemaian awan-awan yang berpotensi mengganggu," kata Seto

Setiap satu sorti penerbangan dan penyemaian awan dilakukan penaburan 1.000 kilogram bahan semai ke awan-awan target. Dengan pelaksanaan penyemaian awan, hujan yang tadinya diprediksi akan turun di area pelaksanaan acara dapat turun di wilayah lain yang lebih aman. 

"Untuk mendukung kegiatan di Posko TMC tersedia satu unit pesawat CASA 212-200 dengan callsign A-2103 serta 10.000 kg bahan semai," ujar Seto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement