Kamis 17 Aug 2017 00:28 WIB

Ma’ruf Amin Prihatin Munculnya Isu Sara Jelang Pilgub Jabar

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin
Foto: ROL/Abdul Kodir
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Rais 'Aam PBNU Kiai Ma'ruf Amin mengaku prihatin atas munculnya isu SARA yang diembuskan kelompok tertentu setiap menjelang pemilihan kepala daerah, termasuk menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. "Jangan terprovokasi, agama jangan sampai diacak-acak," katanya dalam siaran pers yang diterima di Kabupaten Purwakarta, Rabu (16/8).

Kiai yang juga menjabat Ketua Umum MUI Pusat itu mengimbau kepada seluruh masyarakat agar setiap isu yang berkembang disikapi secara bijaksana dan dewasa. Menurut dia, jika sifat dan sikap kedewasaan muncul maka masyarakat tidak akan mudah terprovokasi apabila terdapat pihak-pihak atau kelompok tertentu mengaitkan isu agama dengan kepentingan politik pilkada.

Pada Pilkada atau Pilgub Jabar nanti, terdapat kader Nahdhiyyin yang akan maju, yakni Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Kiai Ma'ruf menilai sosok Dedi sebagai orang yang rajin menyapa dan bertemu warganya, baik dalam kapasitasnya sebagai bupati maupun sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat.

Sebagai penganut Aqidah Islam Ahlu Sunnah wal Jama'ah, kata Kiai Ma¿ruf, Dedi berhasil menerjemahkan nilai-nilai Nahdhiyyin yang selama ini hanya berada dalam lingkup pesantren ke dalam kebijakan yang memiliki cakupan yang lebih luas. Hal tersebut dibuktikan dengan pemberlakukan program pendalaman kitab kuning untuk pelajar Purwakarta di sekolah umum, juga program pendidikan berbasis madrasah dan pesantren sebagai jalan tengah atas polemik Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2017 tentang Full Day School. l

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement