Rabu 16 Aug 2017 20:31 WIB

PDIP-Golkar Sepakat Koalisi di Tiga Pilkada di Jabar

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Pilkada Serentak
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi Pilkada Serentak

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar sepakat berkoalisi pada pengusungan calon kepala daerah di tiga daerah pada Pilkada Serentak 2018 mendatang. Hal ini disampaikan usai rapat koordinasi tim 5 yang berisi para pengurus DPD PDIP dan Golkar Jabar di Kantor DPD Partai Golkar Jabar Jalan Maskumambang, Bandung, Rabu (16/8).

Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana mengatakan kesepakatan ini merupakan tindak lanjut keputusan kerjasama pihaknya bersama Golkar di Pilkada Serentak. Kepastian koalisi ini dilakukan di tiga daerah di Jawa Barat dari 16 kota kabupaten yang akan melakukan Pilkada.

"Ada beberapa daerah yang akan koalisi. Ciamis, Banjar, Sumedang yang diputuskan hari ini," kata Abdy.

Tiga daerah ini ditetapkan lebih dulu menurut Abdy karena sudah berdasarkan hasil riset dan survei kedua belah pihak. Dengan menetapkan paket maka sejak saat ini kedua partai bisa melakukan konsolidasi di daerah.

Abdy menuturkan untuk tiga daerah ini juga sudah dibicarakan calon dari mana yang akan menjadi calon bupati/walikota atau wakilnya. Ia memastikan untuk Ciamis akan mengusung calon bupati dari Golkar sementara PDIP calon wakil bupati.

"Untuk Sumedang, koalisi menetapkan tiket calon bupati untuk PDIP dan calon wakilnya Golkar. Untuk Kota Banjar nomer 1 Golkar, PDIP nomer 2-nya," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan koalisi tiga daerah ini sudah pasti dilakukan. Kedua partai akan kembali membahas paket di sisa daerah yang lain dalam rapat rutin mendatang.

Dedi yakin soliditas kedua partai yang dijalin sejak saat ini kemungkinan koalisi ini bisa merebut kemenangan Pilkada Serentak. Menurutnya pihaknya menargetkan 14 kemenangan dari 16 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada Serentak nanti.

"Kita punya optimisme kalau kerja keras bisa 14 (daerah) atau mungkin bisa lebih. Tapi komposisi sudah jelas," kata Bupati Purwakarta ini.

Untuk 13 daerah lainnya, ujar dia, komposisi yang terbentuk sesuai hasil survei bisa merupakan pasangan Golkar-Golkar atau PDIP-PDIP dan komposisi keduanya. Namun ia menegaskan hingga kini baru memutuskan komposisi calon kepala daerah dan wakilnya belum menetapkan calonnya.

"Kami baru merekomendasikan paket partainya bukan nama calonnya. Nama nanti seiring keputusan, tapi kemungkinan dalam rapat berikutnya kita umumkan," katanya.

Meski demikian, Dedi memastikan pihaknya tidak menutup pintu untuk partai lain bergabung sepanjang mendukung calon yang mereka usung. Kedua partai i i masih membuka koalisi dengan partai lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement