REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta kembali akan menggelar pameran buku-buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) 2018. Ketua Ikapi DKI Jakarta, Hikmat Kurnia menyatakan, IBF 2018 direncanakan dilaksanakan pada 18-22 April 2018.
“Tempatnya di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta,” kata Hikmat, di kantor Ikapi DKI Jakarta, Rabu (16/8).
Hikmat menjelaskan, kepanitiaan IBF 2018 telah dibentuk melalui Surat Keputusan Pengurus Ikapi DKI Jakarta Nomor 156/IKAPI-DKI/05/VIII/2017. “Ketua Panitia IBF 2018 adalah M Anis Baswedan,” kata Hikmat.
Lebih lanjut, Hikmat menegaskan, pameran IBF 2018 diharapkan makin menguatkan minat masyarakat terhadap dunia literasi dalam membangun dan menguatkan peradaban, khususnya peradaban Islam. “Kebangkitan dan kemunduran sebuah peradaban sangat ditentukan oleh kemajuan atau kemunduran ilmu pengetahuan. Kalau sebuah bangsa peduli pada ilmu pengetahuan, maka peradaban bangsa itu juga akan semakin maju, dan sebaliknya bila kurang memperhatikan ilmu pengetahuan, maka peradaban bangsa itu pun akan mengalami kemunduran,” katanya.
Ketua Dewan Pertimbangan Ikapi DKI, Afrizal Sinaro menyatakan, pameran IBF yang berlangsung selama ini bukan lagi milik Ikapi, tetapi sudah menjadi milik umat. Hal ini terbukti dengan makin membeludaknya dan besarnya animo masyarakat untuk berkunjung ke arena Islamic Book Fair.
“Hampir setiap pameran IBF diselenggarakan, jumlah pengunjung rata-rata mencapai di atas 200 ribu orang. Bahkan ketika pameran dilaksanakan 10 hari, jumlah pengunjung bisa membeludak hingga 400 ribu pengunjung lebih,” katanya.
Ketua Panitia IBF 2018, M Anis Baswedan menerangkan, pameran IBF 2018 diharapkan mampu menarik pengunjung hingga 200 ribu orang. “Insya Allah, kami optimis bisa menarik pengunjung hingga 200 ribu orang,” katanya.
Mengenai tiket masuk, kata Anis, pihaknya menyiapkan sebanyak 200 ribu pengunjung. “Untuk harga tiket masuk, sementara ini masih kami hitung lagi,” katanya. Sebagaimana diketahui, pada pameran IBF 2017 lalu, panitia memberlakukan tiket masuk senlai Rp 5.000 per orang.
Sedangkan untuk peserta pameran, Anies menargetkan jumlah peserta mencapai 200-300 peserta yang terdiri dari peserta penerbit dan non-penerbit, seperti perbankan, properti, travel, kuliner, mainan edukasi, dan lainnya.