Rabu 16 Aug 2017 12:22 WIB

Gempa Guncang Mentawai, Terasa Hingga Padang

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: www.keyt.com
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Gempa bumi kembali mengguncang pesisir barat Sumatra, kali ini berpusat di 44 kilometer sebelah tenggara Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat dengan intesitas 5,4 skala Richter. Gempa yang terjadi pukul 11.09 WIB dan berkedelaman 22 km ini dinyatakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak berpotensi tsunami.

Gelombang gempa yang merambat bisa dirasakan oleh warga Padang, Sumatra Barat. Melanie, seorang warga Padang mengaku getaran bisa ia rasakan meski sebagian rekan di kantornya tidak menyadari adanya gempa. "Terasa gempanya," ujar dia, Rabu (16/8).

Kepala BMKG Sumatra Barat Rahmat Triyono mengimbau agar masyarakat tidak panik. Hingga kini, BMKG belum bisa memastikan apakah gempa yang terjadi merupakan bagian dari Megathrust Mentawai. Zona ini merupakan daerah tumbukan dia lempeng yang diyakini masih menyimpan energi yang cukup besar.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch. Riyadi menjelaskan bahwa dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, Painan, Padang dan Muko-muko dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III MMI, yang artinya guncangan gempabumi ini berpotensi dirasakan hanya oleh beberapa orang dan tidak berpotensi merusak bangunan. Berdasarkan laporan sementara guncangan dirasakan di Tuapejat II SIG-BMKG (III MMI), Padang, Painan II SIG-BMKG (II - III MMI) Bukit Tinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Sawahlunto I SIG-BMKG (I-II MMI), dan I SIG BMKG (II MMI).

Riyadi juga menambahkan, ditinjau dari kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra. Konvergensi kedua lempeng tersebut, lanjutnya, membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran oblique naik.

Hingga pukul 11:50 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

"Masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement