REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman baru saja melakukan pemantauan hewan kurban di Pasar Hewan Gamping. Bupati Sleman, Sri Purnomo menekankan, pemantauan hewan kurban ini rencananya akan berlanjut ke semua kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman.
"Pemantauan hewan kurban dilaksanakan bukan hanya di Pasar Hewan Gamping saja, namun juga di 17 kecamatan di Kabupaten Sleman," kata Sri, Selasa (15/8).
Ia menerangkan, lokasi pemantauan hewan kurban di antaranya masjid atau mushala, dan tempat-tempat yang digunakan untuk pemotongan hewan kurban. Menurut Sri, pemantauan akan pula melibatkan banyak elemen masyarakat.
Hal ini dibenarkan Kabag Pembangunan Setda Kabupaten Sleman, Dwi Anta Sudibya, yang turut mengikuti pemantauan di Pasar Hewan Gamping. Ia mengatakan, pemantauan hewan kurban akan menggandeng dinas-dinas terkait dan relawan dari masyarakat.
"Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan 70 petugas, THL Dinas P2K 11 petugas, Kader Kesehatan Hewan 69 petugas dan mahasiswa fakultas kedokter UGM 50 petugas," ujar Dwi.
Pemantauan hewan kurban sendiri dilakukan demi memberi jaminan kalau hewan kurba yang akan disembelih aman dan sehat. Selain itu, pemantauan bertujuan memastikan ketersediaan hewan kurban yang benar-benar sehat di Kabupaten Sleman.
Pemantauan turut dilakukan sebagai tindakan pencegahan dan tindak lanjut penanganan, apabila ditemukan hewan kurban yang mengidap penyakit. Sekaligus, mendapat informasi sebagai bahan penyusunan kebijakan pengendalian inflasi di daerah.