REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lima terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Kota Bandung berencana akan meledakan bom kimia di tiga tempat berbeda salah satunya yakni di Istana Negara.
"Rencananya akan meledakkan (bom) di Mako Brimob Jakarta, petugas Polri di lapangan, dan Istana Negara," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus di Jalan Parakan Saat, Kampung Jajawai, Antapani, Kota Bandung, Selasa.
Yusri mengatakan, dari keterangan sementara para pelaku, bom kimia akan dipersiapkan dan diledakan pada akhir bulan Agustus nanti. "Mereka persiapkan nanti kapan jadinya bom ini. Diupayakan akhir Agustus sudah bisa lakukan aksi (pengeboman)," kata dia.
Para terduga teroris itu, belajar merakit bom kimia dari media sosial telegram khusus yang dikeluarkan Bahrun Naim. Bahkan terduga teroris Y dan R juga mengajarkan perakitan bom panci kepada pelaku teror AW di Buah Batu, Kota Bandung.
"Dan mereka belajarnya dari Telegram, ini blog khusus dari Bahrun Naim. Mereka memang sharing melalui salah satu media sosial untuk mengajarkan AW untuk cara membuat bom," kata dia.
Bom yang dirakit telah pun telah menggunakan teknologi canggih dengan memakai remote sebagai detonator. Saat dilakukan penggeledahan di kediaman Y Jalan Parakan Saat, Kampung Jajawai, Antapani, Kota Bandung, Densus 88 pun menemukan sejumlah zat kimia berbahaya yang akan digunakan sebagai bahan pembuat bom kimia.