Selasa 15 Aug 2017 16:18 WIB

Kereta Bandara Mulai Dioperasikan November 2017

Pekerja membuka selubung skytrain atau automated people mover system (APMS) yang baru saja dipasang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (29/5). Kereta tanpa awak itu nantinya akan menghubungkan antar terminal yang ada di Bandara Soetta, dan menurut rencana akan diuji coba mengangkut penumpang pada pertengahan Juni antara terminal 2 dan terminal 3.
Foto: Muhammad Iqbal/Antara
Pekerja membuka selubung skytrain atau automated people mover system (APMS) yang baru saja dipasang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (29/5). Kereta tanpa awak itu nantinya akan menghubungkan antar terminal yang ada di Bandara Soetta, dan menurut rencana akan diuji coba mengangkut penumpang pada pertengahan Juni antara terminal 2 dan terminal 3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Api yang menghubungkan Ibu Kota dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditargetkan dapat beroperasi November 2017. Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Edi Sukmoro mengatakan pihaknya mengejar pengoperasiannya.

"Berharap optimistisnya kita November, tapi saya katakan akhir tahun operasi, tetap kami akan kejar secepatnya agar segera beroperasi karena masyarakat sudah sangat menantikan," kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro saat ditemui dalam peninjauan kedatangan satu rangkaian (trainset) KA Bandara di Balai Yasa Manggarai, Jakarta, Selasa (15/8).

Edi mengatakan saat ini baru kedatangan satu rangkaian KA yang terdiri dari enam kereta dari PT Industri Kereta Api (Inka) dan September mendatang akan kedatangan total 10 rangkaian KA. Terkait kesiapan jalur, dia mengatakan akan melakukan evaluasi kembali karena sebelumnya jalur Duri-Batu Cepet yang semua sepi, kemudian dipakai untuk kereta rel listrik (KRL) yang cukup padat, karena perlu diatur kembali.

Saat ini, dia menyebutkan penumpang KRL dalam satu hari sudah mencapai satu juta orang dari yang sebelumnya 900.000 orang. "Ada pengaturan yang kita hitung, kalau KA Bandara masuk, ada kalkulasi lain, sehingga KA Tangerang yang padat itu ada solusi," katanya.

Salah satunya, lanjut dia, akan menambah rangkaian KRL dari delapan menjadi 12 rangkaian KA agar lebih banyak menampung penumpang, termasuk juga penyesuaian peron. Terkait lahan, Edi mengaku sudah terbebas 100 persen tinggal melanjutkan pembangunan rel dan sebagainya.

"Sudah selesai semua, sebetulnya kalau tanah sudah beres, pasang rel itu cepat, yang paling sulit itu memang pembebasan lahan," katanya.

Adapun soal tarif, dia mengatakan sekitar Rp 80.000-Rp 100.000, namun pihaknya masih menghitung kembali karena adanya pembengkakan biaya dalam pembebasan tanah. "Dalam studi kelaikan itu lurus jalurnya, tetapi ketika di lapangan belok sedikit menyenggol lahan warga, 'kan enggak mau dibebaskan sepotong, maunya semua," katanya.

Namun, dia mengupayakan agar tarif bisa di bawah Rp 100.000. Dalam satu rangkaian, KA Bandara dapat menampung 274 penumpang sekali jalan atau total 33.000 penumpang dengan total 124 perjalanan KA dengan 10 rangkaian kereta sehari. Rute KA Bandara adalah Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta yang bisa ditempuh dalam waktu 54 menit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement