REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, mengatakan negara asing sangat berkepentingan untuk melemahkan persatuan dan kesatuan Indonesia, serta memecah belah negeri. Negara asing, kata dia, menggunakan isu intoleransi untuk mencapai tujuannya tersebut.
Menurut dia, isu intoleransi dinilai sangat tepat untuk mengadu domba bangsa Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar dengan 17 ribu pulau, 34 provinsi, 714 suku dan 1.100 bahasa lokal. “Saat ini, benih-benih intoleransi sudah mulai dirasakan dan yang pasti didesain oleh pihak asing. Intoleransi merupakan cara untuk memecah belah Indonesia guna menguasai sumber daya alam yang melimpah. Inilah yang sekarang dihadapi bangsa Indonesia,” kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/8).
Maka dari itu, kata Gatot, generasi muda Indonesia harus menjadi pelopor dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga dalam wadah NKRI.
Apalagi, berdasarkan sejarah dan antropologi budaya, bangsa Indonesia termasuk para pemudanya merupakan kumpulan ksatria dan patriot. Untuk itu, Gatot yakin bangsa Indonesia pasti utuh dan tidak mungkin terpecah-pecah selama para pemudanya mengamalkan Pancasila.
“Mari kita bersama-sama mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam sendi kehidupan sehingga generasi muda ikut berperan dalam menjaga kebineka tunggal ika-an serta persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Gatot.