Senin 14 Aug 2017 15:19 WIB

Kebakaran Gunung Guntur Diduga Ulah Manusia

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Gunung Guntur
Gunung Guntur

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat tak tinggal diam atas insiden terbakarnya lahan di Gunung Guntur, Kabupaten Garut pada Jumat (14/8) lalu. BKSDA Jabar telah berkoordinasi untuk melakukan pengumpulan keterangan. Berdasarkan dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat ulah aktivitas manusia.

Kasie Konservasi Wilayah V Garut Gede Gelgel Darmasaputra mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran. Namun dua mengatakan, kebakaran tak hanya dipicu oleh faktor alamiah seperti musim kemarau saat ini, melainkan bisa dipicu oleh aktivitas manusia. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Kepolisian guna mengungkap penyebab kebakaran.

"Hingga saat ini kami belum mengetahui dengan pasti penyebab terjadinya kebakaran hutan Gunung Guntur. Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh faktor alam, dan juga oleh faktor aktifitas manusia. Kebakaran di Gunung Guntur untuk sementara diduga disebabkan oleh aktifitas manusia. Pengumpulan bahan dan keterangn bersama, kami lakukan bersamaan pada saat patroli dan mop-up pascakebakaran," katanya dalam keterangan resmi pada wartawan, Senin (14/8).

Meski begitu, ia menilai kebakaran di Gunung Guntur memang kerap terjadi di setiap musim kemarau. Penyebabnya lantaran banyak tamanan jenis semak dan ilalang sehingga mudah terbakar. Tetapi tak menutup kemungkinan pula, penyebabnya terjadi oleh ulah manusia.

"Kebakaran di Gunung Guntur terjadi hampir setiap tahun, terutama pada musim kemarau. Penutupan vegetasi gunung guntur gersang dan didominasi oleh semak dan ilalang, sehingga sangat mudah terbakar pada saat musim kemarau," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kebakaran di kemudian hari, pihaknya menjanjikan penguatan patroli. Sehingga potensi kebakaran dapat terdeteksi secara dini sebelum meluas baik yang diakibatkan alam maupun perbuatan manusia.

"Sebagai upaya pencegahan, melakukan patroli rutin ke kawasan yang rawan terhadap kejadian kebakaran hutan. Koordinasi dengan pihak terkait, baik institusi pemerintah maupun lembaga masyarakat dilakukan untuk membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar kawasan agar tidak melakukan aktivitas yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement