REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Kiai Haji Salahuddin Wahid menyatakan, ideologi Pancasila memberikan keluasan untuk agama manapun terutama Islam. Hanya sedikit unsur keislaman yang mungkin tidak masuk ke dalam aturan negara ini.
Hal ini diungkapkan pria yang biasa disapa Gus Sholah ini mengingat beberapa kasus yang terjadi di Indonesia. Kasus penistaan agama yang ramai pada Pilgub Jakarta lalu membuktikan adanya masalah antara Islam dan negara.
"Akibat kasus itu kita disadarkan ternyata setelah 70 tahun merdeka, masalah hubungan negara dan Islam belum selesai," kata Gus Sholah dalam Pertemuan Putera-puteri Pendiri Bangsa di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Ahad (13/8).
Kemudian masalah berlanjut dengan adanya pemikiran-pemikiran luar yang masuk ke Indonesia. Situasi ini lebih tepatnya mulai terjadi di masa reformasi yang membuat banyak pendapat bebas keluar masuk.
Beberapa akibatnya terlihat pada sekelompok yang menginginkan pembentukan Islam khilafah secara internasional, bahkan ada yang melakukannya dengan cara kekerasan.
Dengan melihat fakta ini, Gus Sholah menegaskan, Pancasila sebenarnya berkaitan erat dengan Islam. Hal terpenting, dia melanjutkan, sikap saling menghormati perlu terus disosialisasikan. Perintah toleransi, baik di Islam maupun agama lain perlu dilanjutkan sampai kapanpun.