Ahad 13 Aug 2017 18:48 WIB

Dua Kecamatan di Cianjur Mulai Terdampak Kekeringan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
[ilustrasi] Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR—Sebagian wilayah di Kabupaten Cianjur dilaporkan mulai mengalami dampak kekeringan. Dampaknya, warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dan harus mencari sumber air ke daerah yang cukup jauh.

Dua kecamatan yang terkena dampak kekeringan adalah Kecamatan Mande dan Gekbrong. Di Kecamatan Mande lokasi terdampak kekeringan berada di Kampung Cirata, Desa Sukajadi. Sementara di Gekbrong terjadi di Desa Cikahuripan.

"Warga setiap musim kemarau memang sulit mendapatkan air bersih," terang salah seorang warga Kampung Cirata, Desa Sukajadi Lina (35 tahun) kepada wartawan Ahad (13/8). Di mana lanjut dia sumur yang berada di permukiman warga mengering.

Khusus pada tahun ini ungkap Lina, kondisi kekeringan tersebut sudah berlangsung hampir dua bulan. Akibatnya, lanjut dia, sebagian warga terpaksa mengambil air ke kolam buatan atau bak penampungan air yang ada di pinggiran sungai.

Untuk menjangkaunya terang Lina, warga harus menempuh jarak sekitar 500 meter. Akses jalan menuju lokasi sambung dia cukup curam dan memerlukan kehati-hatian.

Sebenarnya ungkap Lina, warga bisa mendapatkan pasokan air bersih yang dekat dengan permukiman warga. Pasokan air bersih ini lanjut dia disediakan sebuah perusahaan besar yang menyediakan kran air bersih. Namun, kata dia, untuk mendapatkannya warga harus mengantri cukup lama.

Lina menambahkan, warga hingga kini belum nendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah. Harapannya, tutur dia, Pemkab Cianjur bisa memberikan bantuan air bersih untuk membantu warga.

Kondisi warga yang mengalami kesulitan air bersih juga terjadi di Desa Cikahuripan, Kecamaan Gekbrong. Kepala Desa Cikahuripan, Irwan Kustiawan menerangkan, kondiso kekeringan yang menyebabkan krisis air terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini.

"Untuk mengatasi kesulitan air bersih, pemerintah desa telah menganggarkan dari APBDes,'' ungkap Irwan. Selain itu, ungkap dia, aparat desa juga mengajak perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Gekbrong untuk ikut berpartisipasi membantu warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Asep Suparman menerangkan, BPBD melakukan koordinasi dengan PDAM Tirta Mukti Cianjur untuk mengatasi persoalan pasokan air bersih. "Khusus di Cikahuripan PDAM telah mengirimkan bantuan mobil tanki air ke wilayah itu," imbuh dia.

Menurut Asep, BPBD masih melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk mengetahui penyebab terjadinya kesulitan sumber air bersih di wilayah tersebut. Ia menerangkan selain Gekbrong ada daerah lainnya di Cianjur yang rawan kekeringan antara lain Sukaluyu, Haurwangi, Cibeber, Cikalongkulon, dan Mande.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement