Sabtu 12 Aug 2017 07:47 WIB

Siapa Johanes Marliem, Saksi Kunci Korupsi KTP-El

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
Johannes Marliem
Foto: johannesmarliem.com
Johannes Marliem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu saksi kunci kasus KTP-El, Johanes Marliem, meninggal dunia di Amerika Serikat. Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat (11/8) kemarin juga membenarkan tentang meninggalnya Marliem tapi tidak mengetahui informasi detailnya.

Marliem diduga tewas karena bunuh diri di rumah sewaannya di Beverly Grove, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (10/8) pagi waktu setempat. Ia tewas dengan menyisakan luka tembak. Namun siapa sangka, nama Marliem yang sebelumnya tak pernah muncul di Tanah Air, kini mendadak jadi sorotan media massa. Terlebih setelah kabar tewasnya di Amerika.

Nama Johanes Marliem mulai dikenal khalayak saat media massa memberitakan soal adanya keterlibatan Marliem pada kasus korupsi proyek KTP-El yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun. Terutama saat nama itu tertera dalam surat dakwaan kasus KTP-El.

Marliem, dalam dakwaan, disebut sebagai salah satu pihak yang diperkaya oleh Irman dan Sugiharto sebagai terdakwa yang kini telah divonis hukuman penjara. Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK, Irene Putri, dalam pembacaan dakwaannya menyatakan Irman dan Sugiharto telah memperkaya 76 orang.

"(Mantan Mendagri) Gamawan Fauzi, mantan Sekjen Kemendagri Diah Anggraini, Ketua Panitia Pengadaan Dradjat Wisno Setyawan dan 6 orang anggotanya, Ketua Tim Teknis Husni Fahmi dan 5 orang anggota," tutur dia dalam pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta, 9 Maret 2017 lalu.

Nama Johanes Marliem bergabung dengan para politikus yang disebut sebagai pihak yang diperkaya oleh Irman dan Sugiharto. Di antaranya, Anas Urbaningrum, Marzuki Ali, Olly Dondokambey, Melchias Marchus Mekeng, Mirwan Amir, Tamsir Lindrung, Taufik Effendi, Teguh Djuwarno, Chairuman Harahap, Ganjar Pranowo, Arief Wibowo, Mustoko Weni, Rindoko.

Salah satu staf di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Tri Sampurno sempat menjadi saksi kasus KTP-El pada 13 April lalu. Ia mengatakan sempat berangkat ke Amerika Serikat atas ajakan Johanes Marliem, penyedia produk automated finger print identification system (afis) merk L-1 pada proyek KTP-El.

Tri mengaku berangkat ke Amerika bersama Husni Fahmi, seorang staf lain di BPPT. Keberangkatan ke Amerika ini untuk ikut menghadiri acara seminar Biometric Consortium Conference pada 2012. Selama tujuh hari mereka di sana.

Seluruh kebutuhan di sana, mulai dari penginapan hingga akomodasi, ditanggung oleh Marliem. Dalam kesaksiannya di sidang KTP-El pada Kamis (13/4), Tri yang bekerja sebagai perekayasa muda di BPPT ini mengaku mendapat uang sebesar 20 ribu dolar AS setelah mengikuti acara di Amerika itu.

"20 ribu dolar AS. Yang menerima adalah saya. Waktu itu pagi hari, kami akan berangkat ke bandara, saya terima dari pegawainya Johanes Marliem. 20 ribu ini saya berikan ke Husni Fahmi," kata dia di PN Tipikor Jakarta 13 April lalu.

Untuk diketahui, dalam surat dakwaan, Tri, Husni, dan Marliem merupakan pihak yang ikut membicarakan soal rencana menghadapi tender proyek KTP-El di ruko milik Andi Narogong di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan.

Dalam dakwaan, sekitar Mei hingga Juni 2010, para terdakwa Irman dan Sugiharto, mantan pejabat Kemendagri, mengadakan pertemuan dengan pihak swasta yang akan mengerjakan proyek KTP-El. Salah satunya adalah Johannes Marliem selaku penyedia produk automated finger print identification system (AFIS) merk L-1.

Terkait penetapan spesifikasi teknis, terdakwa Irman disebutkan dalam dakwaan bahwah telah mengarahkan terdakwa Sugiharto dan Johanes Richard Tanjaya dan tim teknis untuk membuat spesifikasi teknis dengan mengarah ke salah satu produk tertentu. Yakni dengan secara langsung menyebut merek.

Untuk pengadaan Automated Fingerprint Identification System (AFIS), menggunakan produk L-1 Identity Solutions seperti yang ditawarkan Johanes Marliem. Pengadaan printer menggunakan merk Fargo HDP 500 dan untuk hardware menggunakan merk Hewlett Packard (HP) seperti yang ditawarkan Berman Jandry.

Marliem diketahui merupakan direktur Biomorf Lone LLC. Perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan layanan teknologi biometrik. Selain itu, dia juga mendirikan Marliem Consulting sebagai perusahaan konsultan di bidang layanan teknologi biometrik yang digunakan dalam sebuah tanda identitas.

Dalam situs resmi perusahaan tersebut, Marliem menjabat posisi Executive Director. Perusahaan tersebut berbasis di Minneapolis, Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement