Jumat 11 Aug 2017 16:19 WIB

Usai Amuk Polisi, Serda WS Kini Masuk Sel Denpom Pekanbaru

Oknum TNI berselisih dengan anggota polisi.
Foto: Youtube
Oknum TNI berselisih dengan anggota polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Komandan Resor Militer (Danrem) 031 Wirabima Brigadir Jenderal TNI Abdul Karim mengatakan dirinya ditelepon Sersan Dua WS, seusai WS mengamuk dan melakukan pemukulan anggota Polisi Lalu Lintas Polresta Pekanbaru, Bripda Yoga Vernando, pada Kamis (10/8) lalu. "Jadi tadi malam dia telepon. Saya tidak tahu nomor dia ini. Saya angkat, dia bilang namanya Sinaga, anggota Tim Intel Korem 031 Wirabima," kata Danrem kepada awak media persis di depan sel tahanan Detasemen Polisi Militer Pekanbaru, Jumat (11/8).

Di dalam sambungan telepon, Serda WS mengatakan, bahwa dirinya terlibat masalah dengan polisi. Lantas Danrem menjawab dengan menanyakan keberadaan yang bersangkutan.  "Saya di rumah," kata Danrem menirukan ucapan Serda WS dalam sambungan telepon Kamis malam (10/8) atau beberapa jam pascainsiden pemukulan tersebut.

Selanjutnya Danrem langsung berkoordinasi dengan Kasi Intel Korem 031 Wirabima untuk menjemput Serda WS di kediamannya.  "Jadi setelah kejadian dia tidak ke mana-mana, di rumahnya," ujarnya lagi.

Aksi Serda WS yang mengamuk dengan memukuli Bripda Yoga Vernando terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Aksi itu terekam kamera dan kini viral di media sosial. Dalam video terlihat Serda WS mengamuk dan memukuli helm Yoga, yang kala itu masih melekat di kepala.

Dalam keterangannya Danrem mengatakan insiden itu berawal dari kejar-kejaran dan saling lirik antarkeduanya, hingga berujung pada pemukulan.  Belum jelas seperti apa kronologi pasti pemukulan itu. Namun, dari sejumlah unggahan warga yang kebetulan berada di lokasi menyebutkan bahwa aksi itu berawal saat kendaraan Yoga menyenggol Serda WS. Keduanya sama-sama mengendarai sepeda motor.

Di dalam video, terlihat Serda WS tidak mengenakan helm. Namun, dari video lainnya yang diambil dari sudut berbeda, di sepeda motor Serda WS terdapat helm yang diletakkan di handle sepeda motornya.

Kasus ini sendiri kini masih ditangani Detasemen Polisi Militer 1/3 Pekanbaru. Saat ini, Serda WS ditahan di sel isolasi Detasemen Polisi Militer 1/3 Pekanbaru. Danrem menuturkan dia terancam sanksi tegas atas perbuatannya tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement