Jumat 11 Aug 2017 09:56 WIB

Pemprov Jabar Gelar Pameran UKM

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Qommarria Rostanti
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meninjau salah satu stand produk rotan Cirebon saat pembukan Coopretive Fair 2016, di Gedung Banceuy, Jl Cikapundung Barat, Kota Bandung, Rabu, (10/8).
Foto: Republikaa
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meninjau salah satu stand produk rotan Cirebon saat pembukan Coopretive Fair 2016, di Gedung Banceuy, Jl Cikapundung Barat, Kota Bandung, Rabu, (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) menggelar ajang pameran industri UKM se-Jawa Barat dan nasional. Acara bernama Cooperative Fair ke-14 ini dilaksanakan di kawasan niaga Metro Indah Mall, Kota Bandung, pada 10 hingga 14 Agustus 2017.

Kepala Dinas KUKM Jawa Barat, Dudi Sudrajat mengatakan Cooperative Fair ke-14 merupakan ajang pameran, promosi, dan pemasaran produk kreatif unggulan Indonesia, sekaligus sebagai sarana menciptakan jaringan pemasaran seluas-luasnya.

Dudi mengatakan Cooperative Fair 2017 menghadirkan 300 pelaku KUMKM se-Jawa Barat serta pelaku KUMKM dari 11 provinsi diantaranya Provinsi Bali, DKI Jakarta, Banten, NTT, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung, Aceh, dan Kalimantan Tengah.

"Mereka menampilkan produk makanan dan minuman, kerajinan, fesyen dan aksesoris, sepatu dan tas, serta berbagai produk unggulan lainnya khas daerah masing-masing," kata Dudi.

Dia mengatakan kegiatan rutin tahunan ini pada 2017 mengambil tema tentang digitalisasi KUMKM. Digitalisasi koperasi dan UMKM merupakan misi dalam modernisasi dan revitalisasi Koperasi dan UMKM di Jawa Barat. "Kami melihat perkembangan teknologi informasi komunikasi yang begitu cepat mendorong para pelaku KUMKM harus menguasai TIK (teknologi informasi komunikasi),” ujarnya.

Kegiatan ini dikatakannya sejalan dengan program pemerintah yakni UMKM go online. Para pelaku KUMKM harus melek TIK dan memanfaatkan TIK untuk meningkatkan pemasaran produknya agar dalam pelaksanaannya serba cepat, serba mudah dan efisien.

Oleh karena itu, dia berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi yang kian berkembang. Pemanfaatan secara optimal akan berdampak pada perkembangan usaha yang dijalaninya."Hanya berbekal teknologi dari handphone, dunia dalam gengaman. Untuk itu, pelaku KUMKM harus menguasai dan menfaatkan TIK secara maksimal,” harapnya.

Cooperative Fair merupakan pameran produk Koperasi dan UMKM yang diikuti pelaku KUMKM dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dan 33 provinsi se-Indonesia. Cooperative Fair merupakan agenda tahunan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat yang digelar pertama kalinya pada 23 hingga 28 Juli 2004 di Lapangan Gasibu Kota Bandung. Kegiatan ini adalah upaya meningkatkan daya saing, kreativitas, produktivitas, dan kemandirian koperasi dan UMKM.

Dinas KUKM Jawa Barat juga saat ini berkomitmen penuh terhadap digitalisasi koperasi dan UMKM. Untuk itu, pada kesempatan ini, Dinas KUK Jawa Barat meluncurkan marketplace beliaja.id bagi UMKM dan dikelola oleh koperasi. Selain itu, diluncurkan pula geraiumkm.com sebagai sarana UMKM untuk menampilkan produknya melaui media digital.

Selain itu, dari sisi manajemen koperasi diluncurkan aplikasi ratonline.id yang merupakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) online pertama yang dibuat oleh Pemerintah. Terakhir adalah aplikasi berbasis web untuk simpan pinjam koperasi. Namun, untuk sementara web ini hanya diterapkan di Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK) mulai 12 Juli 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement