REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kali kesempatan menekankan dirinya bukan pemimpin yang diktator. Menanggapi pernyataan Jokowi tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai Jokowi memang bukan seorang pemimpin yang otoriter.
Menurut putra sulung Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, Jokowi merupakan pemimpin yang baik.
“Artinya saya tidak melihat apa yang dipotretkan oleh sebagian orang. Saya menganggap beliau adalah senior, bapak, pemimpin yang tentunya kita harus terus bisa mendukung supaya beliau bisa terus memimpin negeri ini dengan baik untuk kita semua,” kata Agus usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8).
Bagi AHY, kesempatan berdiskusi dengan Presiden menjadi pengalaman yang luar biasa. Dari diskusi tersebut, ia menilai Jokowi merupakan sosok yang menghargai generasi muda. Jokowi juga menilai perlu mempersiapkan generasi muda dengan baik ke depannya sebab para pemuda justru memiliki energi dan pemikiran berbeda.
“Ya beliau sangat baik ya, beliau menerima saya langsung, berdiskusi, itu bagi saya luar biasa. Beliau artinya benar-benar menghargai pemuda. Saya merasa masih pemuda, karena beliau mengganggap saya generasi muda yang harus terus dipersiapkan, dibuka jalannya ke depan,” ujarnya.
Sebelumnya, di Pondok Pesantren Mihaajurrosyidin Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (8/9), Presiden Jokowi memberi pernyataan yang mengesankan agar masyarakat tak takut kepada dirinya lantaran ia bukanlah seorang diktator. Pernyataan ini dilontarkan Jokowi dengan nada bercanda.
Kemudian saat membuka simposium internasional di Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/9), Presiden kembali menekankan bahwa pemerintahannya tidak mungkin bertindak otoriter. Sebab, konstitusi tidak memungkinkan kepemimpinan diktator di Indonesia.
“Merujuk konstitusi kita, tidak ada satu pun institusi yang memiliki kekuasaan mutlak, apalagi seperti diktator,” ujar Jokowi.
(Baca Juga: Jokowi: Gak Usah Takut, Saya Bukan Diktator)