Kamis 10 Aug 2017 15:44 WIB

Gibran dan AHY, Putra Presiden dengan Gaya Berbeda

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gibran Rakabuming saat menggelar konferensi pers bersama di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (10/8).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gibran Rakabuming saat menggelar konferensi pers bersama di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra Presiden Jokowi Gibran dan putra Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu di Presidential Lounge, Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8). Saat itu, Presiden memang memberikan kesempatan bagi putranya untuk berbincang dengan putra SBY setelah dirinya terlebih dahulu juga bergabung bercengkerama.

“Sudah biar mereka berdua saja,” kata Jokowi, saat akan memberikan pernyataan kepada awak media. Sang Presiden pun kemudian meninggalkan Gibran dan AHY untuk meladeni berbagai pertanyaan awak media.

Gaya Gibran dengan AHY memanglah tampak berbeda saat itu. Gibran tampak berpakaian kasual dan AHY mengenakan pakaian kemeja batik untuk menemui Presiden. Dengan gaya yang santai, Gibran tampak beberapa kali melontarkan candaan kepada Agus. Keduanya juga terlihat saling memuji satu sama lain.

Kepada wartawan, Gibran mengaku sudah lama ingin bertemu dengan AHY. Karena itu, ia meminta kepada Jokowi untuk diberi kesempatan memberikan jamuan khusus kepada AHY. Gibran pun memasak bubur lemu, yakni bubur yang disajikan dengan gudeg.

Memuji masakan Gibran, AHY pun mengatakan menikmati makanan yang diakuinya baru pertama kali dicicipi. “Enak sekali. Jadi, luar biasa. Terimakasih mas Gibran,” kata Agus.

Mendengar pernyataan Agus pun, Gibran menjawabnya dengan guyonan. “Santai aja lho mas..” kata Gibran. Tentu saja guyonan spontanitas Gibran ini mengundang tawa awak media di dalam ruangan tersebut.

Kehadiran AHY ke Istana ini dimaksudkan untuk mengundang Presiden dan putra putrinya menghadiri acara peresmian 'The Yudhoyono Institute' pada Kamis malam ini. Gibran pun menyampaikan, kehadiran tokoh-tokoh muda seperti AHY penting untuk kemajuan bangsa.

“Pada intinya, tokoh-tokoh muda seperti Mas Agus ini harus tampil. Indonesia harus diisi oleh orang-orang tokoh-tokoh muda,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement