REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Kebakaran sedikitnya menghanguskan tujuh toko grosir aneka barang dan kebutuhan di kompleks Pasar Besar "Wage" Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (10/8). Informasi sementara dari warga yang menjadi saksi mata, ledakan yang disusul kebakaran terjadi sekitar pukul 08.00 WIB berawal dari toko Aneka Ria yang berada persis di sisi selatan bangunan Pasar Wage.
Sedikitnya sembilan unit mobil pemadam kebakaran didukung belasan mobil tangki air dikerahkan untuk memadamkan si jago merah yang semakin berkobar.
Namun, besarnya api dan titik api yang menyebar rata ke seluruh bangunan bertingkat tiga sulit dijangkau tim pemadam. "Begitu terjadi ledakan api langsung berkobar," tutur Joko, saksi mata yang bertugas menjaga parkiran di depan Pasar Wage.
Belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, besarnya kobaran api dan rapatnya bangunan antartoko grosir di jalan raya WR Supratman itu menyebabkan api merembet ke lima toko lain, sehingga menyebabkan kerugian diprediksi hingga miliaran rupiah. Upaya pemadaman masih terus berlangsung hingga berita ini ditulis Kamis siang.
"Saat ini petugas mencoba melakukan blokade dengan menyemprotkan air dari lantai atas ruko yang ada di sisi selatan titik enam toko yang terbakar agar tidak semakin merembet," ucap Kanit Intelkam Polsek Tulungagung Kota Ipda Sugeng Hariyadi.
Sementara proses pemadaman terus dilakukan, ratusan pedagang di pasar Wage mengemasi seluruh barang dagangannya yang ada di dalam pasar. Mereka khawatir kebakaran terus merembet ke pasar sehingga aktivitas perdagangan di pasar tradisional terbesar di Tulungagung ini tutup total.
Wakil Bupati Tulungagung Maryoto Birowo saat di lokasi kejadian mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 8.00 WIB yang diduga akibat konsleting arus listrik dari salah satu toko. "Ini tadi awalnya ada pemadaman listrik, kemudian menyakakan genset, setelah itu listrik PLN kembali hidup, sehingga terjadi konsleting dan terbakar," ungkapnya.
Kapolres Tulungagung AKBP Yong Ferydjon mengatakan saat ini polisi berusaha melakukan sterilisasi lokasi kejadian, karena banyak warga yang ingin mendekat. "Sementara kami amankan dulu lokasi, saya juga sudah koordinasi dengan Kapolres Kota Kediri untuk minta bantuan mobil pemadam dari Gudang Garam, ini damkarnya baru sampai," ujarnya.