REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Teten Masduki menekankan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila di dalam masyarakat dan bernegara. Tanpa nilai Pancasila, negara tak memiliki pondasi yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan, sehingga mudah rapuh.
“Nah ini tantangan kita sekarang, bagaimana Pancasila itu menjadi suatu pandangan hidup kembali, suatu way of life ya, jadi gaya hidup masyarakat kita. Ya life style kita, cara pandang kita,” ujar Teten, Selasa (9/8).
Nilai-nilai Pancasila, lanjut dia, juga dapat menghindarkan Indonesia dari berbagai konflik horizontal. Mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman dalam berbagai hal, baik suku, agama, ras, dan juga antargolongan. “Dan masyarakat yang beragam ini sudah lebih dulu daripada NKRI,” tambahnya.
Teten menekankan, pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda saat ini di tengah-tengah perubahan dunia yang begitu cepat, termasuk perubahan teknologi. Dengan adanya percepatan perkembangan di dunia ini, dikhawatirkan dapat menggeser nilai-nilai kebudayaan di tanah air.
“Pertukaran nilai di dalam teknologi informasi sekarang itukan begitu cepat, pertukaran budaya, nilai-nilai luar,” kata Teten.
Untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda saat ini, Teten menyampaikan pentingnya menyesuaikan metode pengajaran konsep Pancasila yang sesuai dengan perkembangan zaman. Karena itu, sambung dia, kehadiran lembaga UKP-PIP dinilai relevan untuk menghidupkan kembali Pancasila.
“Memang pak Presiden minta pendekatannya diperbaharui. Di model P4 dulu lewat doktrinasi dalam kursus-kursus pendek maupun di sekolah, itu mungkin sudah tidak terlalu menarik untuk anak-anak muda sekarang,” jelasnya.