Selasa 08 Aug 2017 16:41 WIB

Dinas Pertanian Jabar Optimistis Produksi Beras 12 Juta Ton

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
 Warga membawa padi dengan karung untuk kemudian dibawa menuju ke tempat penggilingan di Kecamatan Tegalwaru, Desa Jayanti, Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/11). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga membawa padi dengan karung untuk kemudian dibawa menuju ke tempat penggilingan di Kecamatan Tegalwaru, Desa Jayanti, Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/11). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pertanian Jabar optimistis target produksi beras tahun ini sebanyak 12 juta ton akan tercapai. Walaupun, kondisi cuaca saat ini diprediksi akan mengalami kemarau panjang. Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jabar, Unef Permadi, tahun ini target produksi beras di Jabar sebanyak 11,6 juta ton. Realisasinya, hingga Agustus ini sudah mencapai 9 juta lebih ton.

"Masih ada sisa September dan Desember jadi Insya Allah tercapai, nambah 3 juta sekian," ujar Unef kepada wartawan, Selasa (8/8).

Terkait prediksi akan terjadi kemarau panjang, Unef mengatakan, tahun lalu pun pernah ada la nina. Namun, sekarang dari April sampai Desmber diprediksi yang akan terjadi adalah el nina jadi lemah.

"Kalau sekarang akan normal jadi tercapai," katanya.

Menurut Unef, walaupun kemarau tak akan terlalu berpengaruh namun pihaknya akan melakukan antisipasi. Yakni, dengan melakukan pompanisasi untuk mengatasi kekeringan. Pertama mengambil air di bawah naik ke atas. Untuk yang datar, dengan pipa.

"Jadi pompanisasi dengan pipanisasi. Kalau pipanisasi itu pembagian air. Jadi pake pipa yang besar di bagi tiga," katanya.

Selain itu, kata dia, dinasnya juga menyiapkan Dam parit. Pemeliharaan jaringan ini, terus dilakukan dengan TNI. Agar, kalau ada satu atau dua hari ada air jatuh, bisa langsung diglontor ke lokasi sawah.

"Bantuan setiap tahun pompa air ini kami berikan. Bahkan, Kabupaten juga mengadakan pompa air," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement