REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi memantau lahan pertanian yang rawan kekeringan. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi kondisi gagal panen akibat petani memaksakan untuk menanam padi di tengah musim kemarau.
"Dari pantauan sementara belum ada lahan pertanian yang kekeringan," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina kepada Republika.co.id, Selasa (8/8).
Pasalnya kata dia para petani sudah tidak lagi menanam padi beberapa bulan sebelum musim kemarau. Menurut Dedah, meskipun pemerintah menggalakan percepatan olah tanam namun petani di lapangan sudah cermat dalam menentukan musim tanam.
Sehingga kata dia ketika akan memasuki musim kemarau para petani menghentikan upayanya menanam padi. Tindakan petani tersebut terang dia untuk mencegah gagal panen akibat kesulitan mendapatkan air.
Dedah mengungkapkan, sebagian petani di selatan Sukabumi membiarkan lahannya kosong sementara waktu. Nantinya lanjut dia ketika musim hujan datang maka petani akan menanam kembali.
Di sisi lain ungkap Dedah, ada sebagian petani lainnya yang beralih menanam palawija seperti kedelai dan jagung. Hal ini kata dia dilakukan karena jenis tanaman ini tidak terlalu banyak membutuhkan air.
Salah seorang petani di Kecamatan Surade H Sahlan mengatakan, para petani di selatan Sukabumi sudab beralih menanam tanaman palawija sejak beberapa bulan terakhir. Petani sudah tidak lagi tanam padi dan beralih tanam semangka dan melon, ungkap dia.n riga nurul iman