REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Setidaknya 20 hektare lahan gambut di Lembah Melintang, Pasaman Barat terbakar pada Senin (7/8) siang. Badan Penanggualangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat mengalami kesulitan untuk melakukan pemadaman lantaran lahan milik PT A tersebut sulit dijangkau mobil pemadam kebakaran. Hingga sore hari, api belum bisa dipadamkan secara menyeluruh.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatra Barat Pagar Negara menjelaskan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumatra Barat telah menurunkan dua unit alat berat untuk membangun kanal-kanal di lahan gambut. Kanal buatan ini berfungsi untuk menyalurkan air agar bisa meresap ke lapisan terdalam lahan gambut.
"Tim BPBD Pasaman Barat masih menyisir kalau-kalau masih ada yang nyala (bara api) di dalam gambut," ujar Pagar, Senin (7/8).
Pagar menilai, secara umum kondisi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Sumatra Barat masih terkendali. Hal ini lantaran masih adanya guyuran hujan di wilayah Sumatra Barat dalam sepekan belakangan.
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Sumatra Barat juga memantau adanya satu titik panas di Tanjung Gadang, Sijunjung, Sumatra Barat.
Kepala BMKG Sumbar Rahmat Triyono menyebutkan, pemantauan oleh satelit memiliki tingkat kepercayaan 67 persen.