REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, pihaknya tidak memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu bukan berarti pihaknya anti terhadap orang Cina atau pun nonmuslim. Namun, HNW mengatakan PKS tidak memilih Ahok karena perilakunya.
"Kalau pun kami kemarin tidak memilih Pak Ahok bukan karena dia adalah non-muslim atau bukan karena dia adalah seorang Cina. Kita tidak anti Cina kita tidak anti non-muslim, ujar anggota DPR RI itu.
Menurutnya, selama ini kader PKS sudah terbiasa hidup bersama orang Cina maupun non-muslim. Namun, karena Ahok kurang berperilaku baik, maka pihaknya menolak menjadikannya gubernur lagi.
"Tapi karena perilaku yang begitu rupa, itu kan bagaimana, ada ibu-ibu pakai jilbab untuk menanyakan tentang BPJS, bukannya di bantu, tapi diteriakan maling. Masak live di tv nasional toilet dibawa-bawa. Masak kebun binatang dibawa-bawa ya bagaimana?," katanya.
HNW juga menegaskan bahwa pihaknya sebenarnya tidak anti terhadap sesama warga Indonesia. Namun, kata dia, pihaknya tidak suka jika para pemimpin melakukan tindakan yang tidak layak untuk dijadikan contoh dan teladan bagi warga.
"Bagaimana kalau Pak Camat meniru beliau maki-maki warganya. Pak Lurah juga ikut maki-maki, Pak RT juga ikut maki-maki. Apakah gak bubar Indoneisa itu," ucapnya.
"Karena itu, HNW mengatakan bahwa pasangan calon yang diusungnya dalam Pilkada DKI Jakarta kemarin, yaitu Sandiaga Uno dan AniesBaswedan akan memperbaiki segala hal yang dilakukan oleh Ahok untuk Jakarta sebelumnya.
"Karenanya segala yang baik akan kita lanjutkan, segala yang kurangakan kita perbaiki dan insyaAllah tidak akan ada lagi kebun binatang dibawa-bawa,toilet dibawa-bawa," jelasnya.