Senin 07 Aug 2017 14:47 WIB

Maju Pilgub Jateng, Waketum Gerindra Minta Restu Mbah Moen

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono berbincang dengan KH Maemun Zubair, di  Komplek Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Ahad (6/8).
Foto: istimewa
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono berbincang dengan KH Maemun Zubair, di Komplek Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Ahad (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono Ahad (6/8) bersilaturahmi ke kediaman Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga tokoh NU KH Maemun Zubair (Mbah Moen) di Komplek Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah. Kedatanganya untuk meminta restu bila dirinya ingin maju dalam Pilkada Gubernur (Pilgup) Jawa Tengah.

"Saya ingin sowan dan mengharapkan wejangan-wejangan dari Mbah Mun," ujar Ferry kepada Mbah Moen, seperti rilis yang dikirimkan ke Republika.co.id.

Kepada Ferry, Mbah Mun bicara banyak tentang situasi politik nasional, termasuk situasi Jawa Tengah. Mbak Moen juga banyak menyinggung perkembangan politik global.

Mbah Moen, yang sudah berusia 93 tahun itu, masih mampu berdiskusi dengan lancar. Mbah Moen juga tau perkembangan terkini tentang Islam di Rusia dan negara-negara Timur Tengah.

Lebih dari satu jam berdiskusi di ruang tamu, Mbah Moen mengajak Ferry dan beberapa orang pendamping Ferry pindah ke ruang tengah untuk makan malam. Di meja makan yang sederhana sudah tersedia nasi bersama lauk-pauk seperti sate kambing bumbu kecap, tempe goreng, oseng-oseng cumi, dan tumis sosis. Sambil menikmati makan malam, Mbah Moen berdialog dengan Ferry.

Usai dari meja makan, Mbah Moen mengajak Ferry kembali ke ruang tamu. Diskusi atau obrolan pun dilanjutkan kembali.

Menjelang pukul 20.30 WIB, Ferry berusaha menyudahi obrolannya dengan Mbah Mun. Ferry khawatir Mbah Mun akan kecapean jika terlalu lama duduk dan banyak bicara meskipun Mbah Moen sendiri masih tampak semangat dan tidak ada tanda-tanda kelelahan.

Sebelum pamit pulang, Ferry kemudian menyampaikan permohonan restu terkait dengan rencananya maju di Pilkada Jawa Tengah sebagai bakal calon gubernur. Mbah Moen pun menjawab, "Saya merestui dan insya Allah saya doakan."

Dan Mbah Moen pun kemudian memimpin doa dengan memulainya membaca surat Al Fatihah. Ferry dan rombongan mengangkat tangan serta mengaminkan setiap doa yang diucapkan Mbah Moen.

Sesaat Ferry salaman dan pamit, Mbah Moen ikut berdiri. Dengan tongkat di tangannya, Mbah Moen berjalan sambil menuntun Ferry ke luar menuju depan rumahnya.

Dengan disaksikan para santri, Mbah Moen menggandeng Ferry berjalan di depan rumah yang juga depan pesantren.

"Saya merasa sangat surprise dan merasa terhormat diberi kesempatan lama berdiskusi dengan Mbah Moen. Apalagi juga diajak makan bersama," papar Ferry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement