Ahad 06 Aug 2017 23:27 WIB

Warga Madiun Gelar Festival Jajajan Ndeso

Kue khas dari Jawa, getuk (ilustrasi)
Foto: sintacarolina.blogspot.com
Kue khas dari Jawa, getuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Warga Desa Tempursari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur menggelar Festival 'Jajanan Ndeso' untuk memopulerkan jajanan tradisional gethuk yang banyak diproduksi dan di jual oleh warga setempat. "Pemerintah desa bersama warga menggelar Festival Jajanan Ndeso ini guna lebih memopulerkan jajanan tradisional getuk yang banyak diproduksi warga," ujar Kepala Desa Tempursari Sunyoto Ali Winoto di Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Madiun, Ahad (6/8).

Di desa ini, lebih dari 50 waga memproduksi sekaligus menjual gethuk. Mereka menjajakan getuk ke sejumlah pasar yang berada di wilayah Madiun. Menurut Sunyoto getuk buatan para perajin jajanan tradisional di desanya memiliki kekhasan tersendiri.

Getuk yang terbuat dari singkong itu dilengkapi dengan jajanan tradisional lainnya, seperti cenil, puli, klepon, utri, ketan hitam, sehingga lebih variatif dan menarik. Dalam Festival Jajanan Ndeso, puluhan penjual gethuk diberikan kesempatan untuk berjualan di lokasi digelarnya festival. Mereka menjual dengan harga sama Rp 2,5 ribu per pincuk atau bungkus daun pisang.

Selain itu panitia juga menyusun getuk dalam kemasan plastik pada sebuah gunungan berbentuk piramida. Getuk beraneka warna yang tersusun dalam gunungan piramida itu dibagikan dan diperebutkan secara gratis. Ratusan warga ikut memperebutkannya. "Pada tahun lalu, getuk kita bagikan dalam bentuk panjang kemudian dipotong-potong, namun warga yang tidak sabar menunggu dan berebut. Tahun ini kami mencoba menggelar dalam bentuk festival seperti ini, mudah-mudahan pada tahun-tahun mendatang lebih semarak lagi," kata Sunyoto.

Seorang pembuat dan penjual getuk, Sumarni mengatakan kelebihan getuk khas Desa Tempursari antara lain gula yang digunakan murni gula kelapa tanpa campuran sedikitpun gula pasir. "Semua menggunakan pemanis gula kelapa, sehingga rasa manisnya lebih mantap. Singkong yang digunakan bahan juga merupakan singkong pilihan, begitu juga bahan-bahan lain seperti beras dan ketan merahnya kualitas bagus," ujar Sumarni.

Sumarni mengaku sudah lebih dari enam tahun memproduksi dan menjual getuk khas Tempursari. Setiap hari dia menjajakan getuknya di Pasar Kojo Kota Madiun. Dia belajar membuat dan berjualan gethuk dari ibunya, Fatonah. "Saya belajar membuat getuk dari ibu saya, Bu Fatonah yang sudah sekitar 35 tahun berjualan gethuk," kata Sumarni. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement