Sabtu 05 Aug 2017 20:37 WIB

TGB: Jangan Ceritakan Keburukan Orang Lain, Apalagi Agama

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur NTB Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zianul Majdi.
Foto: Eka Ramadani/Republika
Gubernur NTB Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zianul Majdi.

REPUBLIKA.CO.ID, BATUBARA -- Gubernur NTB Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi bertausiyah dalam tabligh akbar di Lapangan Limapuluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, pada Sabtu (5/8). Dalam tausiyahnya, pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan pentingnya menjaga silaturahmi dan tak menceritakan keburukan orang lain.

"Berkaca dari sejarah agama Islam, ajaran Islam masuk ke Indonesia bahkan tersebar ke seluruh dunia semua karena silaturahmi. Silaturahmi itu sebagai air yang menyirami persaudaraan supaya tetap kokoh," ujar TGB dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Sabtu (5/8).

TGB menekankan pentingnya mengamalkan silaturahmi, sebagai modal untuk mewujudkan cita-cita sebagai bangsa yang mampu menciptakan masyarakat yang makmur dan sejahtera.

"Dalam Alquran disebut dengan baldatun thoyibatun. Secara kata baldatun thoyibatun berarti sejahtera dan subur. Maknanya bumi ini memberikan berkah yang luar biasa bagi yang tinggal di atasnya," ucap TGB.

Menurut gubernur, untuk mendapatkan negeri yang makmur, haruslah terus memperkuat ikatan tali silahturahmi. Hal ini, lanjut ia, sejalan dengan semangat persatuan dan kesatuan yang menjadi dasar bagi Indonesia untuk tetap berdiri.

"Jangan pernah ceritakan keburukan orang lain, apalagi keburukan umat agama lain dan keburukan ormas lain. Fokuslah memperbaiki diri sendiri untuk selalu berbuat kebaikan," ucap TGB.

TGB mengumpamakan silaturahmi dengan sebuah pohon. Menurutnya, agar pohon bisa tumbuh dengan kokoh, akar yang kuat, daun rindang, dan buah yang lebat, maka dibutuhkan air. "Silaturahmi inilah ibarat air yang menyirami persaudaraan supaya tetap kokoh," kata TGB menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement