REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian membantah telah menerima tawaran untuk menjadi pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Tito Karnavian melalui Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan tawaran tersebut tidak ditanggapinya karena ia ingin tetap fokus pada tugas-tugasnya yang semakin menumpuk sebagai Kapolri.
"Memang berbagai unsur masyarakat menginginkan Pak Tito naik ke panggung politik 2019 nanti, tapi Pak Tito sendiri menyatakan tidak tertarik untuk masuk dalam dunia politik," ujar Martinus melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (5/8).
Bila memang harus memilih, kata Martinus, jenderal bintang empat itu lebih tertarik menjadi akademisi, seorang pengajar daripada berkecimpung dalam arena perpolitikan. Memang, kata dia, para elite politisi sudah mulai tebar pesona untuk maju dalam Pilpres 2019 mendatang. Ajakan-ajakan menggandeng jenderal kelahiran Palembang ini juga ada saja bahkan menjadi wakil Presiden RI Joko Widodo.
"Beberapa pihak mencoba menyandingkan Tito sebagai cawapres Joko Widodo pada 2019 nanti, tapi Pak Tito tetap memilih untuk fokus sebagai Kapolri," kata Martinus.
Oleh karena itu, kata dia, Tito ingin menyampaikan agar pihak-pihak yang mencoba mengajak Kapolri untuk menahan diri. Pilihannya tetap ingin mengabdi pada negeri tetapi tidak dengan masuk dalam area politik.
"Ada baiknya jika pihak-pihak menahan diri untuk tidak mencoba membawa nama Tito Karnavian ke panggung politik. Pilihannya untuk tetap mengabdi membawa Polri lebih baik harus dihargai," kata Martinus.