Jumat 04 Aug 2017 23:08 WIB

Diduga Bawa Kabur Istri Orang, Mualim Tewas Dikeroyok

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA  -- Kapolres Ogan Komering Ulu AKBP NK Widayana Sulandari membenarkan telah terjadi kasus pengeroyokan terhadap korban Mualim hingga tewas di Desa Belatung.

Menurutnya, korban Mualim terkapar di jalan tak sadarkan diri sebelum meninggal. Saat didatangi di lokasi kejadian, korban masih hidup. Polisi langsung melakukan evakuasi dengan membawa ke UGD RSUD dr Ibnu Soetowo untuk dilakukan tindakan medis sekitar pukul 00.00 WIB.

"Saat di UGD korban masih menggerakkan tangannya, namun sekitar pukul 02.00 WIB saat dipindah ke ruang perawatan korban sudah tidak bergerak lagi, tapi denyut nadinya masih ada, dan sekitar pukul 02.30 WIB korban dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit.

Sementara, mayat korban Jumat sekitar pukul 09.00 WIB telah diambil keluarganya untuk dilakukan pemakaman.

"Hingga saat ini kita belum bisa memastikan motif pengeroyokan tersebut, karena pihak korban belum membuat laporan secara resmi ke Polsek Lubuk Batang. Namun kita sudah menggali informasi dari berbagai saksi di lokasi kejadian," katanya.

Sementara, informasi di lapangan menyebutkan, gara-gara membawa lari istri orang, Mualim (60) warga Desa Marta Jaya, Batumarta Unit VI, OKU harus meregang nyawa lantaran dianiaya oleh keluarga perempuan yang dibawanya lari tersebut.

Informasinya, kejadian pengeroyokan yang menyebabkan kematian tersebut bermula ketika korban Mualim membawa RS perempuan cinta terlarangnya kabur. Namun keluarga RS yang sudah mempunyai suami tersebut tidak terima dan melakukan pencarian.

Setelah 23 hari lari dan bersembunyi, akhirnya Mualim dan RS ditemukan keluarga RS di kawasan Kabupaten Pali untuk kemudian dibawa pulang ke rumah keluarga RS di Desa Belatung, Kecamatan Lubuk Batang, OKU. Setelah sampai di rumah, Kamis (3/8), ternyata keluarga RS sudah menanti kedatangan RS dan Mualim hingga terjadi kasus pengeroyokan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement