Kamis 03 Aug 2017 19:42 WIB

Permodalan Masih Jadi Kendala Utama UMKM di NTB

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Modal usaha dari bank/ilustrasi
Foto: noizenews.com
Modal usaha dari bank/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Amin mengatakan kontribusi sektor perdagangan termasuk produk-produk dari UMKM di NTB terhadap pertumbuhan ekonomi masih belum relatif kecil atau hanya berkisar di angka 21 persen. Jumlah ini tertinggal jauh dari kontribusi sektor pertanian yang masih menjadi sektor andalan NTB dengan sumbangsih sebesar 46 persen.

Pria asal Sumbawa, NTB ini memaparkan beragam kendala yang masih membelit pat pelaku UMKM di NTB sehingga kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi belum berjalan maksimal.

"Kendala utama memang masih pada bagian produksi dan pendanaan," ujar Amin saat membuka NTB Expo 2017 di pelataran Kompleks Islamic Center NTB, Mataram, Kamis (3/8).

Amin melanjutkan, sejumlah perbankan sudah berinisiasi memberikan akses permodalan pembiayaan bagi para pelaku UMKM di NTB, namun tidak semuanya bisa terpenuhi lantaran adanya proses seleksi yang cukup ketat.

Meski begitu, keterbatasan pembiayaan, kata Amin, kerap menjadi pemicu bagi para UMKM di NTB secara mandiri mengembangkan usahanya hingga mampu merambah pasar internasional. Amin menambahkan, Pemprov NTB terus berupaya mencarikan solusi terkait persoalan permodalan para pelaku UMKM mengingat peran pentingnya sektor ini dalam memajukan sektor pariwisata yang kini menjadi andalan bagi provinsi berjuluk Bumi Gora tersebut, salah satunya dengan menggelar NTB Expo 2017.

"Ini ikhtiar kita untuk terus memacu kreatifitas dan juga memposisikan hasil kerajinan dan. UMKM masyarakat kita. Pameran ini menampilkan produk unggulan dari NTB yang bisa tingkatkan daya saing daerah," kata Amin menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement