REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 12 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Selasa (1/8).
"Titik panas dengan 'confidence' 50 persen ke atas terpantau di empat kabupaten," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.
Slamet menjabarkan ke 12 titik panas yang terpantau melalui pencitraan Terra dan Aqua sore tadi tersebut menyebar di Indragiri Hulu lima titik, Pelalawan empat titik, Meranti dua titik dan Kuantan Singingi satu titik. Secara keseluruhan, lanjutnya, BMKG mendeteksi sebanyak 64 titik panas di Riau.
Selain 12 titik panas di Riau, turut terpantau 24 titik panas di Provinsi Bangka Belitung, enam titik di Jambi, tiga titik di Sumatera Utara, dua titik di Sumatera Barat dan satu titik masing-masing di Lampung dan Bengkulu.
Sementara itu, dari 12 titik panas di Riau, BMKG menyatakan lima titik lainnya dipastikan sebagai titik api, atau indikasu kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
"Titik api dideteksi berada di Indragiri Hulu dua titik, Meranti dua titik dan satu lainnya di Pelalawan," tuturnya.
BMKG terus memantau keberadaan titik-titik panas di wilayah Riau dalam beberapa pekan terakhir. Posisi titik panas yang dilaporkan BMKG menjadi acuan satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Riau dalam melakukan pemadaman.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, total luas lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga Juli 2017 mencapai 548,72 hektare. Lahan yang terbakar itu menyebar di sejumlah titik di Provinsi Riau.
Di antara wilayah yang mengalami kebakaran cukup masif sejak awal tahun ini adalah Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Meranti, Rokan Hulu, Pelalawan, Siak, Indragiri Hilir. Bahkan, dalam beberapa hari terakhir kebakaran berkisar dua hingga puluhan hektare terjadi di wilayah pesisir Riau, seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis dan Meranti.
Ikuti Whatsapp Channel Republika