REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pelaku usaha kecil menengah di Sumatra Barat didorong untuk bisa lebih mengenal strategi pemasaran melalui perdagangan elektronik (e-commerce). Pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan terhadap pelaku UKM di daerah.
"Sudah dua tahun, kami lakukan pendampingan terhadap pelaku UKM untuk dia bisa barang-barangnya go-online lah, ya. Kami bekerjasama dengan penyedia atau marketplace," kata Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Fetnayeti, Senin (31/7).
Kemajuan teknologi, termasuk pola transaksi melalui sistem daring memang memaksa para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar tak ketinggalan zaman. Pelaku UKM diminta mengenal cara penawaran produk mereka melalui sistem online seperti melalui penyedia jasa market-place.
Apalagi, Sumbar merupakan surga bagi UKM terutama yang bergerak di bidang kuliner khas Minang. Khusus di Sumbar, pemerintah daerah juga membuka peluang bagi swasta untuk masuk ke dalam pembinaan UKM dalam mempelajari e-commerce.
Salah satu perusahaan yang menaruh perhatian penuh terhadap pendampingan UKM adalah PT Indofood Sukses Makmur melalui anak usahanya Bogasari. Bogasari melirik Sumbar sebagi potensi e-commerce untuk UKM yang luar biasa lantaran nyaris 40 persen pasokan tepung terigu mereka diserap oleh pelaku bisnis UKM.
Industri olahan mi kering dan roti memang nyaris bertebaran di Sumatra Barat. Kepala Operasional Bogasari Depo Padang Aldin Nirwansyah menyebutkan, perusahaannya memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah yang ingin menjajal platform online melalui Bogasari Mitra Card (BMC).
Menurutnya, sukses tidaknya mitra bisnis Bogasari dalam menjalankan usahanya akan berimbas pada tinggi rendahnya permintaan atas tepung terigu. Hal tersebut yang membuat perusahaan akhirnya memberikan fasilitasi bagi pelaku UKM yang ingin menjajal bisnis online. "Kami ajak mereka yang ingin memasarkan tanpa punya karyawan banyak. UKM kuliner harus terbiasa dengan sistem online," katanya.
Sebagai informasi, BMC adalah program pembinaan kemitraan Bogasari dengan UKM yang sudah ada sejak 2002. Keanggotaan BMC tersebar di berbagai belahan nusantara dengan jumlah total saat ini sekitar 57 ribu anggota.
Ada 3 jenis keanggotaan BMC yakni Silver, Gold, dan Platinum. Pembagian jenis keanggotaan BMC ini berdasarkan konsumsi pemakaian terigu Bogasari kemasan ukuran 25 kg.
Silver untuk konsumsi kurang dari 250 sak per bulan, Gold untuk konsumsi antara 250 hingga 749 sak per bulan, dan kategori Platinum untuk konsumsi tepung terigu Bogasari lebih dari 749 sak per bulan. Bogasari juga memberikan rekomendasi kredit mikro dari dunia perbankan.