REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar), memperkirakan kebutuhan sapi pada Idul Adha 1438 Hijriah sebanyak 870 ekor. Kepala Bidang Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi Ahmad Fauzi di Bukittinggi, Senin (31/7) mengatakan jumlah tersebut tidak jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya sebanyak 874 ekor sapi.
"Kebutuhan sapi untuk kurban kebanyakan dipasok dari Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Pasaman. Karena sapi dari peternak di Bukittinggi tidak dapat mencukupi kebutuhan tersebut," katanya.
Dalam menyambut Idul Adha, pihaknya melakukan persiapan berupa sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membeli sapi betina produktif untuk menjaga dan meningkatkan populasi ternak. Ia menerangkan dalam program nasional Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab), Bukittinggi ditarget 55 ekor bunting dari populasi sapi betina berjumlah 97 ekor.
Dari 55 ekor yang ditargetkan itu, 75 persen di antaranya sudah bunting. Sapi tersebut kebanyakan populasinya berada di Kelurahan Bukit Apit Puhun dan Puhun Pintu Kabun. "Selama kurun dua tahun ini, kami tidak lagi menemukan adanya pemotongan sapi betina dalam perayaan Idul Adha," ujarnya.
Selain imbauan larangan memotong sapi betina produktif, persiapan lain yang dilakukan yaitu pelatihan pemotongan hewan kurban dan pengecekan kesehatan hewan jelang penyembelihan. "Karena kurban sudah menjadi agenda tahunan yang difasilitasi pemerintah, persiapan tersebut telah dijadwalkan. Kami harapkan nanti partisipasi masyarakat agar tidak memotong hewan betina karena untuk dikembangbiakkan," katanya.