REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, pengusungan dirinya dan Ahmad Syaikhu oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 belum final yakni baru 95 persen.
"Sama siapa pun enggak apa-apa asal ada komunikasi. Wacana ini kan 95 persen, 5 persen bisa berubah. Makanya kita terima dulu sementara pengumuman ini. Tapi nanti kita harus ketemu, hitungan rasional apa yang menyebabkan dicalonkannya A dan B," kata Deddy Mizwar di Gedung Sate Bandung, Senin (31/7).
Deddy menyarankan kepada PKS untuk berdiskusi dengan dirinya terkait keputusan Presiden PKS M Sohibul Iman yang menyandingkan dirinya dengan Ahmad Syaikhu.
"Perlu diskusi dengan saya. Pasti ada perhitungan kenapa memilih Ustad Syaikhu yang barangkali benar. Ini belum terjadi. Nanti waktunya bisa ketemu. Lima persen bisa berubah. Jadi ini baru pernyataan belum sebagai keputusan," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, lanjut Deddy Mizwar, dirinya telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiantoro dan ia menyarankan agar berkomunikasi dengan PKS terkait pengusungan dirinya.
"Saya ketemu langsung (dengan Prabowo) dan minta Pak Prabowo untuk konfirmasi soal itu kepada Pesiden PKS supaya kalau ini keputusan betul2 kesepakatan dua partai yang bersekutu," kata dia.
Sebelumnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Deddy Mizwar untuk dipasangkan dengan Ahmad Syaikhu pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
"Iya betul banget sudah diputuskan demikian (memasangkan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu) oleh para pimpinan partai di pusat (PKS dan Gerindra)," kata Sekretaris Umum DPW PKS Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya.
Menurut dia, pengusungan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar sudah berdasarkan kesepakatan yang dibuat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS bersama partai koalisi yakni Partai Gerindra.