REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta para penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mendoakan Presiden Joko Widodo agar tetap sehat. "Doakan Bapak Presiden sehat, Pak Wapres sehat, ekonomi kita sehat. Kalau ekonomi kita sehat Pak Presiden janji PKH akan ditambah," kata Mensos yang disambut meriah ibu-ibu peserta PKH di Bojonegoro, Ahad (30/7).
Mensos berulang kali mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo bahwa bansos PKH tidak boleh digunakan di luar peruntukannya. "Saya ingin sampaikan pesan presiden kalau pulang uangnya diminta suami boleh apa tidak?" tanya Khofifah yang dijawab "tidak" secara serentak oleh ibu-ibu.
Dia juga mengingatkan jika sampai ketahuan bantuan tersebut dibelikan rokok maupun barang lainnya yang tidak sesuai peruntukannya maka Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dipegang peserta PKH bisa dicabut. Bansos PKH senilai Rp1,5 juta yang dicairkan tersebut dimanfaatkan untuk tambahan gizi ibu hamil dan balita serta membantu kebutuhan anak sekolah.
Saat ini, enam juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH sudah memperoleh bantuan sosial secara non tunai. Pemerintah menargetkan 10 juta KPM akan mendapat bansos non tunai pada 2018. Mensos berada di Bojonegoro menghadiri pencairan PKH tahap ketiga Tahun 2017. Kementerian Sosial menyalurkan bansos PKH di Bojonegoro senilai lebih dari Rp 87 miliar bagi 46.497 KPM.
Selain PKH juga disalurkan bantuan beras sejahtera (rastra) bagi 121.462 keluarga senilai lebih dari Rp 199 miliar dan bansos bagi 10 penyandang disabilitas sebesar Rp 30 juta. Sehingga total bansos untuk Bojonegoro lebih dari Rp 254 miliar.