REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Pesawat carter Korean Air mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu (29/7) sekitar pukul 13.10 WITA. Hal ini menandakan penerbangan perdana dari Korea Selatan ke pulau berjuluk Bumi Seribu Masjid tersebut.
"Alhamdulillah hari ini sudah mendarat dengan mulus carter flight Korean Air dengan 194 penumpang," ujar Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal di Bandara Internasional Lombok, Sabtu (29/7).
Faozal menyampaikan, pesawat yang membawa para wisatawan Korea ini nantinya akan dibagi dalam tiga agen perjalanan wisata di Lombok. yakni Naru Tour, Matahari Tour, dan Anjani Tour. Mereka akan menginap di sejumlah hotel dan resort yang ada di Lombok seperti di Villa Ombak, Gili Trawangan, Lombok Utara.
Faozal menyebutkan, pada 2 Agustus akan datang kembali penerbangan berikutnya dari Korea ke Lombok sebanyak 208 penumpang. Menurut Faozal, keberhasilan NTB mendatangkan wisatawan Korea melalui Korean Air tidak lepas dari perjuangan seluruh pihak, mulai dari Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin, Kementerian Pariwisata, hingga Angkasa Pura. "Mudah-mudahan ini menjadi koraborasi yang baik untuk menggarap pasar Korea. Ini juga membuktikan bahwa Korea sudah jadi pasar kita," ucap Faozal.
Direktur Promosi Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI Vinsensius Jemadu mengatakan ihwal kehadiran Korean Air di Lombok mulai diinisiasi Menteri Pariwisata Arief Yahya yang berkunjung ke Korea pada Mei 2016 dengan menemui manajemen Korean Air, Jin Air, dan Busan Air. "Ada dua yang tertarik penerbangan ke Lombok yaitu Korean Air dan Jin Air. Tapi diputuskan Korean Air yang terbang (ke Lombok)," kata Vinsensius.
Vinsensius menyebutkan meski baru melayani penerbangan carter, tidak menutup kemungkinan rute penerbangan Korea-Lombok menjadi reguler ke depannya. Pasalnya, animo masyarakat Korea untuk berlibur ke Lombok dalam enam bulan terakhir sangat tinggi. Hingga saat ini, jumlah pelancong dari Negeri Ginseng ke Indonesia tercatat sebanyak 350 ribu, di mana Bali menjadi tujuan utama, disusul Lombok.
"Mereka lihat penerbangan ke Bali sudah penuh dan ingin lihat yang lain dan yang terdekat adalah Lombok," ucap Vinsensius.
Vinsensius melanjutkan, pemerintah akan melihat animo wisatawan Korea selama Juli hingga Oktober nanti sebelum memutuskan apakah penerbangan ini naik kelas menjadi reguler pada akhir tahun. Vinsensius mengapresiasi komitmen Pemprov NTB terkait kemajuan sektor pariwisata di Tanah Air yang mampu menarik minat wisatawan Korea.
"Kemenpar terus mengundang air lines dari asia pasifik unruk terbang langsung ke Lombok karena fasikitas, obbjek wisata, dan kesiapan kelembagaan, serta stakeholder-nya kompak," kata Vinsensius menambahkan.