REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Dua orang pemancing terhempas gelombang tinggi di pantai selatan sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri, Cilacap, Jawa Tengah dan salah seorang dari keduanya masih hilang.
"Berdasarkan informasi yang kami terima pada hari Jumat (28/7), pukul 23.00 WIB, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB," kata Koordinator Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Cilacap, Sabtu (29/7).
Menurut dia, peristiwa naas itu menimpa Dani (35 tahun), warga Jalan Salak, Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, dan Ari (34), warga Jalan Belimbing, Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. Saat itu, kedua korban sedang memancing di pinggiran trekdam sekitar PLTU Karangkandri.
Tanpa disadari, tiba-tiba datang gelombang tinggi dan langsung menghempas tubuh mereka hingga akhirnya terjatuh ke air. Dani hilang akibat hanyut terbawa gelombang, sedangkan Ari dapat diselamatkan.
"Setelah menerima informasi tersebut, kami segera memberangkatkan satu regu Basarnas menuju lokasi kejadian untuk mencari korban. Pagi ini, tim SAR gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian korban," kata Mulwahyono.
Ia mengatakan operasi pencarian korban dilakukan dengan cara menyisir pinggiran pantai dari lokasi kejadian ke arah timur maupun barat sejauh 5 kilometer. Menurut dia, penyisiran dilakukan karena kondisi gelombang cukup tinggi sehingga tidak memungkinkan menggunakan perahu karet dalam upaya mencari korban.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, tinggi gelombang maksimum di wilayah pantai selatan Cilacap pada Sabtu (29/7) diprakirakan mencapai tiga meter dengan kecepatan angin berkisar 5-18 knots yang bertiup dari arah timur hingga tenggara.
Sementara tinggi gelombang maksimum di wilayah Samudra Hindia selatan Cilacap mencapai 3,5 meter dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knots yang bertiup dari arah timur hingga tenggara.