Jumat 28 Jul 2017 18:37 WIB
Tiga Provinsi Sumbang Titik Panas Terbanyak

BMKG: Trajectory Mengarah ke Barat Laut Sumatra

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Pekerja membantu memadamkan kebakaran di area hutan di Kalimantan Timur, (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Pekerja membantu memadamkan kebakaran di area hutan di Kalimantan Timur, (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tiga provinsi yakni Kalimantan Barat, Aceh, dan Sumatra Barat menyumbang jumlah titik panas atau hotspot terbanyak di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan selama 10 hari terakhir hingga Jumat (28/7) siang, terpantau sebanyak 45 titik panas terlihat di Kalimantan Barat. Sementara untuk Aceh dan Sumatera Barat masing-masing sebanyak 32 dan 11 titik panas.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumatera Barat Pagar Negara mengungkapkan, jumlah titik panas yang terpantau sejak sepuluh hari terakhir hingga tanggal 26 Juli 2017 sebanyak 28 titik panas. Sementara itu, BPBD Sumbar dan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumbar juga memantau trajectory atau pergerakan kabut asap berwarna merah mengarah dari selatan Sumatra menuju barat laut Sumatera.

"Berdasarkan hasil analisis pergerakan udara maka dapat disimpukan kondisi kebakaran hutan yang terjadi di selatan Sumatra tidak memberi pengaruh menurunnya kualitas udara di Sumbar," katanya.

Sebagai informasi, total luas hutan dan lahan di Riau yang terbakar selama 2017 sebesar 548,72 hektare. Pada Rabu (25/7), satgas terpadu telah memadamkan karhutla di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul seluas 4 hektar. Karhutla seluas 10 hektar di Desa Buluh Manis, Kecamatan Bhatin Solapan, Kota Dumai juga dapat diatasi. Begitu pula karhutla di daerah Desa Teluk Jira Parit, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Inhil dapat dipadamkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement