Kamis 27 Jul 2017 18:47 WIB

'Polisi tak Boleh Cuma Jadi Pemadam Penanganan Konflik'

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
polisi
Foto: istimewa
polisi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kapolda DIY, Brigjen Ahmad Dofiri meyakini, polisi-polisi saat ini sudah memiliki pikiran yang lebih maju. Terlebih, dalam penanganan konflik, mengingat Kepolisian tidak boleh cuma menyelesaikan tapi harus bisa mencegah.

"Dalam penanganan konflik, kita tidak ingin Polisi cuma jadi pemadam kebakaran," kata Dofiri di bedah buku Perlindungan Kebebasan Beragama: Potret dan Dinamika Kerja Kepolisian di Daerah, Rabu (26/7).

Meski begitu, ia mengingatkan kalau penanganan konflik memang bukan cuma tugas Polisi, dan jadi tanggung jawab bersama. Maka itu, Dofiri mengajak semua elemen masyarakat untuk turut serta, terutama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

FKUB Banten, jadi contoh yang diambil Dofiri, dengan slogannya akidah terjaga dan ukhuwah terjaga. Untuk DI Yogyakarta, Dofiri memberikan pujian kepada FKUB Sleman dan Gunung Kidul, yang selama ini komunikasinya dinilai sangat baik.

"(FKUB) Sleman dan Gunung Kidul bagus, lintas agama di sini pertemuannya sangat bagus, ini modal sosial," ujar Dofiri.

Ia menuturkan, jika ada kasus-kasus yang menyangkut agama, walau di luar panas, dari dalam FKUB mampu bersikap sejuk. Menurut Dofiri, media sosial berkontribusi paling besar jika ada keresahan di DIY saat ini, sehingga ia menakankan penggunaannya harus bijak.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement