REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH, ACEH -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pengeboman air menggunakan helikopter untuk memadamkan titik api di Desa Suak Raya dan Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
Pengeboman menggunakan air itu dipimpin langsung Direktur Bantuan Darurat BNPB, Bambang H, dengan Helikopter jenis MI 17 VN, Kamis pagi. Helikopter berangkat dari Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya, kemudian melakukan pengeboman air di Kabupaten Aceh Barat.
"Untuk hari ini memang difokuskan sesuai hasil rapat dengan Wagub Aceh kemarin malam itu di wilayah Desa Lapang dan Suak Raya. Nah barusan kita sudah melakukan water bombing, tapi masih belum tuntas, masih ada sedikit lagi asap," sebutnya.
Operasi tahap pertama di mulai sejak pukul 11.00 WIB dan istirahat pukul 13.00 WIB, pengeboman air meliputi lokasi titik kebakaran lahan di Desa Suak Raya dan Desa Lapang, kawasan setempat memiliki titik api yang belum padam.
Setelah dilakukan evaluasi, Helikopter berangkat kembali melakukan pengeboman air di Suak Raya karena di kawasan itu masih belum tuntas pemadamannya karena masih terlihat asap muncul di permukaan yang menandakan api masih aktif di lokasi lahan gambut.
Selama tiga jam melakukan operasi, Helikopter melakukan pengeboman air sebanyak 20 kali dengan kapasitas air yang dibawa per kali pengeboman empat ton atau 4.000 liter air laut yang diambil di pesisir Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan.
"Targetnya sore ini (Kamis) dilanjutkan, setelah nanti dari Suak Raya memang tuntas, saya sudah koordinasikan dengan tim Hely dan Tim SAR yang kita berangkatkan. Kita akan water bombing di titik-titik paling urgen, sebentar lagi setelah evaluasi," imbuhnya.
Pada Rabu (26/7) sore, pengeboman dengan air dilaksanakan di titik api Kecamatan Meureubo, di kawasan setempat ditemukan beberapa lokasi persebaran titik api, kemudian berhasil dipadamkan hingga petang.
Kebakaran hutan dan lahan gambut di Kabupaten Aceh Barat masih ditemukan, meskipun sempat diguyur hujan beberapa saat dengan intensitas ringan. Asap yang menyelimuti wilayah Kota Meulaboh hingga pukul 15.00 WIB sudah sedikit berkurang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Kamis (27/7) masih menemukan titik panas di wilayah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, kedua kabupaten bertetangga itu dalam masa bencana menghadapi karhutla.
Selain menyebabkan kabut asap, kebakaran juga telah mengganggu aktivitas masyarakat, baik pengendara di jalan maupun aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah di wilayah Aceh Barat.