REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat diminta pemerintah pusat untuk mempercepat penetapan lokasi (penlok) untuk proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Instruksi ini dikatakan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai mengikuti rapat dengan pemerintab pusat beberapa hari lalu.
Heryawan mengatakan penlok yang belum rampung masih menjadi pembahasan agar proyek ini bisa segera berjalan. Ia mengakui memang penlok masih belum rampung.
"Kemarin yang diminta dari provinsi adalah percepatan penlok, itu aja, itu sedang kerjakan penlok, karena penlok istimewa, panjang ya, ratusan kilo penloknya," katanya, Kamis (27/7).
Aher, sapaan akrabnya, mengatakan penlok untuk kereta cepat tidak semudah penlok untuk Pelabuhan Patimban yang cenderung kecil. Penlok kereta cepat lebih rumit karena tidak hanya di satu titik.
Ia menyebutkan ada hampir 4.000 bidang tanah yang akan digunakan dalam proyek ini. Bidang ordinatnya berbentuk persegi panjang yaitu dengan panjang 120 km dan lebar 25 km. Karenanya memang membutuhkan waktu agar penlok betul-betul sesuai.
Ia menuturkan pihaknya akan segera menyelesaikan penlok sesuai arahan pemerintah pusat. Agar proyek tersebut tidak tersendat.
"Oleh karena itu kita putuskan supaya cepat, bekerja bersama-sama dibikin tim gabungan, bukan hanya pemprov, tapi tim Kementerian BUMN, ditambah tim dari PT PSBI (Pilar Sinergi BUMN Indonesia)," kata dia.
Aher berharap proyek ini bisa segera rampung. Sehingga dapat memudahkan akses transportasi masyarakat ke Jawa Barat.