Rabu 26 Jul 2017 18:37 WIB

Helikopter BNPB Mulai Pengeboman Air di Mereubo

Helikopter BNPB lepas landas sebelum melakukan pengeboman air (water bombing) di wilayah Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (6/11).Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Helikopter BNPB lepas landas sebelum melakukan pengeboman air (water bombing) di wilayah Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (6/11).Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH, ACEH -- Satu unit helikopter water bombing jenis MI 17 VN milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana mulai melakukan pengeboman air di wilayah kebakaran lahan gambut di Kecamatan Mereubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Syahluna Polem, di Meulaboh, Rabu (26/7) menuturkan, kawasan setempat merupakan daerah terparah dan paling banyak ditemukan titik api kebakaran lahan dan akan meluas.

"Hari ini (Rabu) memang lokasi titik awal pengeboman air di situ, dari semua area lahan yang terbakar di Aceh Barat, yang terparah di Kecamatan Meureubo, banyak sekali titik api saya lihat dari udara. Lokasi lain juga dilakukan pemadaman secara bertahap,"sebutnya.

Operasi pengeboman air dilakukan di titik api membakar lahan gambut tidak jauh dari Markas Komando Resor Militer (Makorem) 012/ Teuku Umar, Desa Alue Penyareng, Kecamatan Mereubo, Aceh Barat.

Di kawasan setempat terjadi kebakaran lahan gambut diperkirakan capai 100 hektare lebih, pada lokasi itu juga banyak tanaman kelapa sawit usia muda dan tanam produktif, serta banyak lahan-lahan yang baru dibuka untuk kegiatan perkebunan.

Syahluna Polem menuturkan, terhadap kawasan-kawasan lainnya akan dirundingkan bersama tim satgas BNPB, TNI Korem 012 Teuku Umar, serta unsur terkait lainnya, sehingga upaya yang dilakukan bersama benar-benar efektif.

"Ini saya baru turun dari pesawat bom air, hari ini berhenti dulu dan akan dilanjutkan besok lagi. Malam nanti kami akan duduk bersama dengan Danrem 012 TU, Kapolres Aceh Barat, Dandim 0105 Aceh Barat, serta pihak terkait lainnya di daerah,"sebutnya.

Lebih lanjut Syahluna menuturkan, upaya pemadaman dari darat juga tetap dilakukan petugas pemadam kebakaran bersama tim satgas, memantau serta melarang masyarakat membuka lahan dengan cara membakar.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterorologi Meulaboh di Nagan Raya meriliskan, titik panas masih ditemukan sebanyak tujuh titik mencakupi Kabupaten Aceh Barat yakni di Kecamatan Meureubo dan Kecamatan Johan Pahlawan.

Sementara kumpalan asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan di daerah itu telah merambah ke Kota Meulaboh bahkan hingga ke wilayah kawasan pedalaman, cuaca terik dan tiupan anggin memicu pesebaran titik api terus meluas di daerah tersebut

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement