REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung akan mempermudah masyarakat dalam mengakses bahan bacaan guna meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat. Salah satunya adalah membuka akses seluas-luasnya masyarakat ke Perpustakaan Kota Bandung.
Kepala Bidang Pengeloaan Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung (Dispupip), IW Ginting, mengatakan, Perpustakaan Umum adalah milik masyarakat. Sehingga semua dapat leluasa memanfaatkan perpustakaan tanpa harus melalui banyak proses atau biaya.
"Tahun ini setiap bulan kami menerima 2.000 kunjungan dari masyarakat dengan mayoritas TK, SD dan Kuliahan," ujar IW Ginting saat "Bandung Menjawab" di Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (25/7).
Bahan bacaan di semua perpustakaan di Kota Bandung selanjutnya akan diperkaya. Dispusip akan selalu menganggarkan dana setiap tahun untuk memperbarui koleksi bacaanya. Dispusip, tahun ini telah meningkatkan 30 ribu judul bahan bacaan.
"Ke depan akan terus bertambah dari 75 ribu hingga target sebanyak 500 ribu judul," kata Ginting.
Kemudian juga akan memperkuat gerakan membaca yang dari tahun 2015 telah dicanangkan yaitu Gerakan Maca Sauyunan (Gemas).
Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca, kata dia, Dispusip melaksanakan berbagai kegiatan serta meningkatkan jumlah pemustaka agar lebih banyak datang ke Perpustakaan Daerah. Bahkan, ada program menjemput pemustaka, dari PAUD dan TK serta SD hingga kelas 3 yang tidak memiliki kendaraan.
"Kami akan siapkan dan kita jemput atau bisa juga perpustakaan keliling kita yang datang ketempat pemustaka," kata Ginting.
Dispusip pun, kata dia, akan lebih rutin mendatangi tempat berkumpul masyarakat seperti taman-taman yang sudah dibangun pemerintah. Karena di taman-taman sekarang sudah ramai jadi selain mereka membawa keluarga rekreasi juga bisa sambil bersantai dengan membaca Buku Perpustakaan dari perpustakaan keliling yang ditempatkan secara bergilir.
Untuk sektor online, kata Ginting, pihaknya juga telah membuka website. Sehingga, buku-buku tersebut bisa diakses di perpustakaan dan Taman Bacaan Online yang bisa diakses warga dengan gratis.
"Tahun ini kami akan mulai dengan 10 taman bacaan yang berbasis web dan taman bacaan masyarakat yang dibangun sendiri oleh warga dengan koordinasi bersama kewilayahan seperti kelurahan atau kecamatan," katanya.
Juga akan memperbanyak lomba yang berkaitan erat dengan membaca.